SOLOPOS.COM - Logo Liga 1 (Liputan6)

Solopos.com, SOLO – PT. Liga Indonesia Baru (LIB) berencana menggelontorkan 6 juta dollar atau senilai Rp84 miliar untuk menerapkan Video Assistant Referee (VAR) dalam jalannya pertandingan Liga 1. Hal itu menyusul protes keras pecinta bola menyikapi beberapa kesalahan wasit saat memimpin pertandingan.

Terbaru, kompetisi Elite Pro Academy (EPA) U-18 berakhir ricuh karena diduga keputusan wasit yang merugikan. Pertandingan BRI Liga 1 dan Liga 2 pun dalam musim ini kerap menjadi sorotan usai blunder wasit.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, mengatakan anggaran itu bakal disediakan untuk mewujudkan proyek VAR. Dana puluhan miliar itu akan digunakan untuk memboyong paket lengkap VAR dari peralatan hingga program pelatihan untuk para wasit dan pihak operasional.

Baca Juga: PSIM Jogja vs PSCS Cilacap: Misi Balas Dendam Laskar Mataram

“Hitungan kasarnya, satu VAR itu mencapai US$6 juta. Itu nanti penggunaannya bisa pindah-pindah dari satu stadion ke stadion lain,” kata Akhmad Hadian Lukita dilansir Suara.

Ia menambahkan tahap awal, PT. LIB akan membeli satu set VAR dulu. Lalu, jika kompetisi kembali ke format semula yakni kandang dan tandang PT. LIB akan membuat klaster VAR untuk memudahkan perpindahan.

Lukita berencana VAR dapat mulai digunakan pada Liga 1 musim depan. Namun, jika proses pengadaan VAR lebih cepat, akhir musim ini alat berdana fantastis itu bisa digunakan.

“Kami mau penggunaan VAR untuk semua partai Liga 1. Namun nanti kami akan tempatkan VAR di laga-laga yang sekiranya membutuhkan VAR. Polanya memakai mobile sistem, nanti VAR menggunakn truk kontainer. Jadi bisa kami pindah-pindahkan dari satu laga ke laga lain. Jadi untuk sembilan partai, kami bisa gunakan tiga set VAR misalnya,” kata dia.

Baca Juga: Jadwal Liga 2 Pekan Ini, Persis Solo Main Pukul 20.30 WIB

Ia mengakui penggunaan VAR memerlukan proses panjang dan tidak bisa asal-asalan. Penggunaan alat modern ini harus dibarengi infrastruktur memadai serta wasit terlatih berlisensi. Ia mendatangkan konsultan dan pengajar teknologi VAR dalam program percepatan sebagai efisiensi.

“Peralatannya nanti akan kami beli dan diuji coba. Saat uji coba nanti, kami bakal didampingi. Sebab, tidak semua bisa diputuskan oleh VAR. Mungkin hanya penalti dan kartu merah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya