SOLOPOS.COM - Persis Solo (JIBI/Dok/

Persis Solo menunggu kejelasan jelang kompetisi resmi.

Solopos.com, SOLO — Pertemuan antara pihak PT Persis Solo Saestu (PSS) dan pihak investor PT Syahdana Properti Nusantara (SPN) untuk membicarakan nasib klub Persis Solo, belum juga terealisasi. Padahal, dalam audiensi di Loji Gandrung Solo bersama Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, beberapa waktu lalu, disepakati pertemuan itu harus segera terlaksana.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Namun hingga saat ini, upaya untuk duduk bersama dan membahas persiapan klub Persis Solo juga masih belum dilakukan. Dikhawatirkan, dengan molornya pertemuan tersebut berakibat terhadap persiapan tim. Bahkan, konflik internal yang berlarut-larut bisa membuat penampilan tim berjuluk Laskar Sambernyawa tidak optimal dalam mengarungi kompetisi Divisi Utama yang mulai bergulir 20 Maret 2017 mendatang.

Direktur Bisnis PT PSS, Her Suprabu, mengatakan upaya untuk duduk bersama belum bisa dilakukan. Kendati begitu, dia mengaku tetap berupaya untuk menjembatani agar pertemuan antara PT PSS dan PT SPN segera terjadi.

“Belum jadi, karena kesibukan beliau [Rudy]. Mungkin pekan ini dari Jakarta [SPN] mau ke sini, untuk menjalin komunikasi. Sebenarnya SPN sudah tidak ada karena sudah melebur di PSS karena menjadi pemegang saham di situ. Tidak ada SPN lagi. Hanya ada sedikit miskomunikasi antara PT sebagai pengelola dan klub sebagai klub Persis,” katanya ketika dihubungi Solopos.com, Rabu (11/1/2017).

Sebagai warga Solo, dia berharap agar perbedaan pendapat segera selesai. Sehingga Persis bisa fokus menyiapkan diri sedini mungkin dan targetnya tercapai. “Kalau sampai berlarut-larut dan persiapannya tidak maksimal, dikhawatirkan hanya sebagai penggembira saja seperti tahun-tahun yang lalu,” lanjutnya.

“Apalagi sekarang ada perubahan banyak. DU [Divisi Utama] 2018 nanti hanya 24 tim, malah misalnya hilang dari DU itu kan repot. Selain itu ada pembatasan umur, regulasi-regulasi seperti ini kan diluar perkiraan kita sebelumnya. Jadi, kita harus bergerak cepat.”

Keberadaan Wali Kota Solo di Jakarta pada Senin (9/1/2017) kemarin, digadang-gadang oleh banyak pihak untuk menyelesaikan miskomunikasi yang terjadi antara PT PSS dan PT SPN. Namun, Rudy menegaskan dirinya tidak ada agenda untuk melakukan pertemuan dengan pihak SPN. “Saya ini [ke Jakarta] tidak ada urusan dengan SPN, ini acara partai [HUT PDI-P],” jelasnya.

Sementara itu, Direktur PT SPN sekaligus Komisaris PT PSS, Dedi M Lawe, berharap agar secepat mungkin bertemu dengan Rudy untuk melaporkan perkembangan terkini seputar persiapan klub Persis Solo. Menurutnya, perbedaan pandangan mengenai kerja sama PT PSS dan PT SPN, akan segera dibahas oleh Rudy dan pemilik PT SPN sekaligus Komisaris Utama PT PSS, Sigit Haryo Wibisono.

“Kami masih menunggu. Dalam forum kemarin katanya Pak Rudy mau bertemu dengan Pak Sigit. Jadinya, Pak Sigit juga masih menunggu dan menyesuaikan waktu Pak Rudy,” ujar Dedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya