SOLOPOS.COM - Shin Tae-yong dan skuad timnas di Piala Asia U-23. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Pertandingan antara Timnas U-23 Indonesia melawan Korea Selatan di babak perempatfinal Piala Asia U-23 beberapa waktu lalu bakal menjadi cerita yang akan dikenang sepanjang sejarah.

Bukan hanya mampu menaklukkan salah satu raksasa sepak bola Asia, Garuda Muda juga bermain cantik dengan mentalitas yang luar biasa.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Bertanding hingga dua kali babak tambahan waktu, pertarungan dua tim harus diakhiri dengan tendangan adu penalti.

Menariknya, adu penalti berlangsung alot dan ditentukan pada penendang ke-12, di mana Pratama Arhan menjadi penentu kemenangan Timnas Indonesia dengan skor 13-12 (2-2).

Ada cerita di balik pertandingan bergengsi tersebut. Ternyata, pelatih Shin Tae-yong sudah memprediksi pertandingan akan berlangsung hingga ke babak tos-tosan.

Sehari sebelum pertandingan, pelatih asal Korsel itu telah menyiapkan algojo yang bakal bertugas.

Fakta itu diungkapkan oleh dokter Timnas U-23, Alfan Asyhar dalam obrolan di kanal Youtube Si Paling Timnas.

“Sehari sebelum pertandingan Coach Shin melatih tendangan penalti. Loh kok sampai segitunya, biasanya tidak pernah (latihan penalti),” ujar Alfan Asyhar seperti dikutip Solopos.com.

Ia memerinci saat berlatih tendangan penalti itu Shin Tae-yong sudah menunjuk pemain-pemain yang dianggap punya mental menjadi algojo.

Para pemain itu yang kemudian tampil dalam adu penalti alot melawan Timnas U-23 Korsel.

Saat pergantian pemain, Shin Tae-yong mengganti Ivar Jenner dan Witan Sulaeman dan menggantinya dengan Arkhan Fikri dan Ramadhan Sananta.

“Karena itu saat pergantian pemain di babak tambahan waktu itu kan yang dimasukkan yang sudah berlatih penalti, seperti Ramadhan Sananta, Arkhan Fikri. Kalau dipikir-pikir, kok Ivar Jenner dan Witan diganti, padahal mereka pemain penting. Ternyata itu antisipasi penalti dan berhasil kan,” ujar Alfan Asyhar.

Dokter yang pernah mendampingi Fachri Husaeni di Timnas U-16 dan Indra Sjafrie di Timnas U-23 itu mengakui Shin Tae-yong adalah pelatih yang sangat detail dan jenius.

Karena itu, ia tidak heran dengan perkembangan Timnas Indonesia yang terbilang pesat hanya dalam waktu empat tahun.

Seperti diketahui, Indonesia mencetak sejarah setelah mengalahkan Korea Selatan dalam drama adu penalti dengan skor besar 13-12 (2-2), di babak perempatfinal Piala Asia U-23.

Tragisnya, kekalahan itu membuat Korsel gagal ke olimpiade untuk kali pertama sejak 1984. Sebelumnya, Korsel lalu ke olimpiade selama sembilan kali berturut-turut.

Laga melawan Korsel juga dilema bagi STY karena dirinya harus memulangkan timnas negaranya sendiri dari turnamen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya