SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
LONDON – Kehidupan petinju legendaris, Muhammad Ali, tampaknya tinggal menghitung hari. Setidaknya hal itulah yang diungkapkan saudara Ali, Rahman.
Kepada The Sun seperti dilansir Daily Mail, Senin (4/2/2013), Rahman mengaku kondisi kesehatan Ali dari hari ke hari kian kritis. Rahman takut saudara tak akan mampu bertahan hingga musim panas mendatang.
Rahman mengaku Ali saat ini sudah tak bisa berbicara dan tak bisa mengenalinya. “Dia dalam kondisi yang buruk. Dia sangat sakit,” ujar Rahman.
“Mungkin bisa dalam hitungan bulan (hidup Ali). Mungkin juga dalam hitungan hari. Saya tak tahu apakah ini akan menjadi musim panas terakhirnya. Semua berada di tangan Tuhan,” imbuh Rahman.
Ali yang merupakan juara dunia kelas berat di era 1960-an didiagnosis menderita penyakit Parkinson sejak 1984. Meski demikian, sejak mengalami sakit, Ali masih aktif berkarier bahkan menunjukkan kemampuannya untuk bergerak dengan menyalakan obor api Olimpiade di Atlanta 1996 silam.
Namun lambat laun, Ali tak mampu menutupi kondisinya. Saat hadir dalam pembukaan Olimpiade London 2012, Agustus lalu, Ali terlihat kurus dan lemah. Ia bahkan harus dibantu istrinya, Lonnie, untuk berjalan melintasi panggung acara.
Terkait komentar Rahman ini, istri Ali enggan memberi jawaban. Lonnie dan Rahman selama ini memang memiliki hubungan yang kurang harmonis. Rahman bahkan menuduh adik iparnya itu sengaja menolak Ali mendapat kunjungan darinya.
Rahman yang juga petinju profesional mengaku berjumpa Ali kali terakhir pada acara malam penganugerahan Sports for Peace Gala di London, Juli lalu. Dan sejak saat itu, ia dan Ali hanya berhubungan melalui telephone.
Ali dan Rahman sama-sama terlahir dengan nama belakang Clay di Louisville, Kentucky. Ali memiliki nama depan Cassius, sementara Rahma bernama Rudolph.
Kondisi Ali kala terakhir menyita perhatian publik adalah pada Desember 2011 lalu. Kala itu Ali harus dilarikan ke rumah sakit setelah jatuh dan tak sadarkan diri.
