Solopos.com, MILAN – Pemain tengah AC Milan, Kevin-Prince Boateng sempat berniat meninggalkan Italia menyusul aksi rasisme yang diterimanya dari fans lawan dalam sebuah laga Januari lalu. Pemain Timnas Ghana ini mendapatkan perlakuan rasis dari pendukung tim Serie C1 Italia, Pro Patria awal musim ini. Boateng pun menendang bola ke arah tribun penonton sebagai bentuk protes atas tindakan rasisme yang diterimanya dari pendukung Pro Patria.
“Ini membuat saya emosi. Saya tak bisa menggambarkan bagaimana rasanya. Saya frustrasi, marah dan kecewa sehingga saya ingin secepatnya pergi dari sini. Jika Anda tidak memiliki warna kulit yang sama seperti saya, Anda tidak akan mengerti. Ini benar-benar menyakitkan,” ujarnya, seperti dilansir Soccerway, Selasa (6/8/2013) WIB.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Boateng menambahkan, ketika ia menendang bola ke arah penonton lawan, Milanisti, fans setianya justru bertepuk tangan dan mendukung aksinya. Pemain 26 tahun ini pun merasa frustrasi dengan tindakan yang mengarah ke penghinaan ini. Selepas kejadian itu, Boateng bertekad keras untuk menghilangkan rasisme dari lapangan hijau.
“Mereka bereaksi positif. Rekan-rekan saya juga mendukung saya melakukannya. Itu pertama kalinya saya sangat marah dan ingin segera pergi dari sana. Namun, dua hari setelahnya saya berpikir sebaliknya. Saya harus melawan rasisme ini,” tukasnya.