SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)–Pembenahan fisik mulai dijalani skuat tim nasional dalam sesi latihan kedua di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (13/8/2011) sore.

Ini dibuktikan dengan kedatangan pelatih fisik, Raymond Verheijen.  Pria asal Belanda ini langsung turun tangan untuk memberi materi latihan kepada Firman Utina cs.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Dalam latihan itu, Raymond terkesan dengan semangat yang ditunjukkan  pasukan Wim Rijsbergen. Pelatih yang pernah menanggani beberapa tim papan atas Eropa, seperti Barcelona (Spanyo), Zenit Saint Petersburg (Rusia) serta Chelsea dan Manchester City (Inggris) ini mengaku meski menjalani puasa, Firman Utina cs terlihat tidak kedodoran dalam menerima materi latihan.

“Saya terkejut sekali dengan kondisi para pemain. Mereka menunjukkan semangat tinggi dalam menjalani latihan fisik ini,” ujar Raymond saat dijumpai wartawan seusai memimpin latihan, Sabtu.

Selama sepekan ini, Raymond mengaku banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Fokus terbesar adalah meningkatkan stamina dan fisik pemain agar bisa bermain fit selama 90 menit.

Sebelum menangani Timnas, Raymond mengaku masih buta dengan kondisi para pemain. Tapi setelah memberikan latihan selama 80 menit, pria yang saat ini masih menjadi asisten pelatih Timnas Wales ini mengaku banyak di antara para pemain yang fisiknya harus ditingkatkan.

Karenanya dalam tugas perdananya kemarin, Raymond tak mau membeda-bedakan para pemainnya. Meski sebagian besar menjalani ibadah puasa namun para pemain tetap menjalani latihan ekstra keras.

Awalnya pemain diminta melakukan pemanasan. Setelah itu, latihan dilanjutkan dengan game yang digelar dalam lapangan kecil. Setelah dua sesi itu selesai, Raymond masih menginstruksikan para pemain untuk melakukan latihan berupa lari-lari pendek.

“Tadi adalah latihan untuk meningkatkan pressing dan ball possession mereka,” imbuh pria yang juga pernah menjadi asisten Guus Hiddink ini.

Kendati memberikan latihan ekstra keras Raymond tak mampu menjamin Timnas bakal mulus melenggang dari Grup E babak pra-Piala Dunia (PPD) 2014. Meski demikian, ia yakin latihan yang diterapkan akan mampu meningkatkan kondisi fisik pemain hingga mencapai 100%.

“Di dalam sepak bola tak ada yang bisa menjamin suatu tim akan memenangkan pertandingan. Tak terkecuali tim besar seperti Spanyol, tim-tim Eropa lainnya pun juga tak bisa memastikan. Karena sepak bola itu sendiri memang tak bisa dipastikan,” terang Raymond.

Terpisah, salah satu pemain Timnas, Ahmad Bustomi, mengaku sangat apresiatif mengikuti latihan. Menurut pemain Arema Malang ini, metode yang diberikan Raymond sangat bermanfaat untuk meningkatkan fisik dan staminanya.

“Ini sangat bagus bagi kami. Latihan seperti ini bisa meningkatkan stamina para pemain,” ujar Bustomi.

Dalam sesi latihan kemarin, dua pemain Timnas lainnya yakni Ricardo Salampessi (Persipura) dan Gunawan Dwi Cahyo (Sriwijaya FC) belum bisa mengikuti latihan secara fit. Kondisi keduanya masih lemah sehingga hanya menjalani latihan pemulihan bersama ahli fisioterapi Timnas, Mathias Ibo.

“Kondisi keduanya (Ricardo dan Gunawan) masih belum fit. Cederanya kambuh dan harus absen selama dua pekan ke depan, sementara Gunawan juga belum pulih benar selepas sembuh dari sakit,” terang Media Officer Timnas, Dessy Christina.

(yud/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya