SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
KULONPROGO—Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Cabang Kulonprogo hanya menargetkan dua perak pada ajang Porprov XI di Sleman. Padahal, Kulonprogo mengirimkan 10 atlet, untuk berkompetisi pada pesta olahraga dua tahunan tersebut.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PRSI Cabang Kulonprogo, R. Edi Hariyatno menjelaskan, kesepuluh atlet renang yang dikirim masing-masing terdiri dari lima laki-laki dan lima perempuan. Semuanya, tandas Edi, mengikuti seluruh kelas yang dipertandingkan.
“Hanya, kami menargetkan dua perak saja. Pada pelaksanaan Porprov sebelumnya, kami hanya bisa meraih empat perunggu. Jadi kami menaikkan kualita target dari perunggu menjadi perak,” ungkapnya saat dihubungi, Senin (10/10).
Menurutnya, saingan terberat untuk ajang renang adalah kontingen dari Kota Jogja dan Kabupaten Sleman. Diapun berharap, para atlet yang diutus tidak patah semangat dan keder melihat kualitas atlet dari kontingen lain. “Sampai saat ini, kami memang belum bisa menargetkan medali emas karena saingan kami sangat berat. Tapi, kami optimis target yang sudah dicanangkan terpenuhi,” tukas Edi.
Edi menyadari, sulitnya meraih emas pada Porprov juga dipengaruhi masalah sarana dan prasanan renang di Kulonprogo yang tidak mendukung. Sebab, katanya, sampai saat ini Kulonprogo belum memiliki kolam renang yang memadai. Hal tersebut diamini salah seorang pelatih renang, Sarjani.
Menurut Sarjani keberadaan kolam renang di Kulonprogo belum memadai. Lokasi pemandian di wilayah Celereng, Sendangsari, Kecamatan Pengasih pun dinilainya paling bagus dibandingkan kolam renang di wilayah Kecamatan Sentolo dan Temon. (Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)