ROY HODGSON Sesalkan Keputusan Rodwell

Roy Hodgson (Reuters)

LONDON--Manajer Timnas Inggris, Roy Hodgson, mempertanyakan keputusan Jack Rodwell pindah ke Manchester City. Ia tak yakin produk akademi remaja Everton itu bakal mendapat kesempatan bermain yang cukup di klub yang musim lalu menjuarai Liga Premier Inggris itu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berbicara menjelang laga uji coba Inggris melawan Italia di Berne, Rabu (15/8/2012) WIB, Hodgson terlihat frustasi setelah kesulitan memilih pemain yang diprediksi bakal memainkan peran penting di klub masing-masing setahun ke depan.

Langkah yang dilakukan Rodwell, memilih pindah ke City dengan nilai transfer 15 juta poundsterling (Rp223,9 miliar), semakin membuat Hodgson bingung. Dengan banyaknya pemain papan atas di City di lini tengah, Hodgson meragukan pemain 21 tahun itu bakal menjadi bagian penting di Etihad Stadium.

“Saya harus jujur, tahun ini saya bakal sering memilih pemain yang mungkin bukan pemain penting di klub masing-masing. Jack Rodwell baru saja pindah ke City. Jika Anda melihat pemain gelandang yang mereka miliki, saya tak tahu berapa banyak ia akan masuk line-up,” kata Hodgson, seperti dilansir goal.com, Rabu.

“Saya takut saya akan sering duduk di sini untuk menjawab kenapa memilih pemain yang jarang tampil di level klub. Itu sudah jadi risiko tapi itu sesuatu yang lumrah di Liga Premier, begitu sedikit pemain Inggris di liga. Banyak dari mereka bermain di klub yang sama,” paparnya.

Saat menghadapi Euro 2012 lalu, muncul perdebatan yang lebih terfokus pada keputusan sejumlah pemain yang memilih menarik diri dari timnas seperti Ben Foster yang menolak kembali. Sementara Micah Richard dan Michael Carrick menolak dijadikan cadangan, kendati belakangan mereka menarik kembali sikap mereka. Hodgson mengaku tak memahami jalan pikiran tersebut.

“Kita harus berusaha, yang terpenting memastikan bermain untuk timnas adalah pengalaman menyenangkan. Anda tak bisa mengharapkan pemain yang tidak mau bermain dimana mereka merasa tidak dihargai,” sambungnya.