SOLOPOS.COM - PERTAHANAN KETAT -- Joleon Lescott (kanan) mencoba menghentikan Sami Nasri dalam pertandingan Inggris vs Prancis di Stadion Donbass Arena, Donetsk, Ukraina. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

PERTAHANAN KETAT -- Joleon Lescott (kanan) mencoba menghentikan Sami Nasri dalam pertandingan Inggris vs Prancis di Stadion Donbass Arena, Donetsk, Ukraina. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

DONETSK – Roy Hodgson mungkin baru tiga kali mendampingi Inggris dalam pertandingan internasional. Namun seperti dibilang banyak pengamat, penampilan Inggris saat partai perdana babak penyisihan grup menghadapi Prancis semalam menunjukkan kuatnya sentuhan mantan pelatih West Bromwich Albion ini.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam pertandingan yang berakhir seri 1-1 itu Inggris terlihat bermain cukup rapi dan sangat ketat menjaga pertahanan. Memang awal pertandingan terlihat membosankan dengan permainan yang sangat hati-hati. Namun kemampuan bertahan yang luar biasa membuat Inggris tetap layak dijagokan untuk menghadapi tim lain yang lebih kuat.

Inggris belakangan memang banyak dipersepsikan sebagai tim yang compang-camping dan tak meyakinkan. Namun meski mungkin bukan unggulan menang, mereka membangun reputasi sebagai tim ulet yang sulit ditundukkan. Kemenangan 1-0 dalam partai pemanasan melawan Norwegia dan Belgia menunjukkan kualitas yang tetap dimiliki dan apa yang diperlihatkan saat melawan Prancis makin menegaskan kemampuan mereka.

Jika Inggris mampu meraih setidaknya satu poin lagi saat meladeni Swedia di Kiev Jumat mendatang, kembalinya Wayne Rooney ke lapangan setelah diskors dua pertandingan untuk menghadapi tuan rumah Ukraina 19 Juni mendatang akan makin menjamin lolosnya mereka ke babak lanjutan.

Hodgson menunjukkan kekuatannya melalui strategi pertahanannya. Dia menempatkan dua saf formasi empat orang untuk menghadapi Prancis yang lebih agresif, yang terus menusuk ke jantung pertahanan Inggris. “Saya sudah menangani tiga pertandingan. Jika Anda tanya saya apakah puas dan apakah pemain sudah bermain bagus, saya akan jawab tegas untuk tiga pertandingan itu ‘ya,'” ujar Hodgson.

“Tapi kami masih harus menghadapi Swedia, jadi lihat saja. Untuk jadi tim yang benar-benar bagus menurut saya tidak mungkin terwujud hanya melalui tiga pertandingan dan 10 sesi latihan,” ujar Hodgson, merujuk pada sempitnya waktu yang dimilikinya saat harus mempersiapkan tim berjuluk Three Lions itu sejak resmi menggantikan Fabio Capello awal tahun ini.

Lini belakang Inggris cukup solid menghadapi Prancis yang mendominasi pertandingan di babak kedua. John Terry dan Joleon Lescott tampil mantap di saf pertahanan belakang, sementara Glen Johnson dan Ashley Cole mampu menangkal serangan Franck Ribery dan Samir Nasri saat menerobos dari sayap. Kapten Steven Gerrard dan gelandang pelapis Scott Parker juga menambah daya tangkal.

Satu-satunya keberhasilan Prancis menembus pertahanan ketat Inggris adalah saat Sami Nasri melepas tembakan gol balasan dari luar kotak penalti, sembilan menit setelah Lescott mendahului membuka keunggulan bagi Inggris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya