Namun kenangan buruk itu harus segera dilupakan oleh Haryadi dkk. Kini mereka dituntut menatap ke depan dan saatnya bangkit kala menjamu PPSM Sakti Magelang di Stadion Manahan Solo, Jumat (14/1).
Memang meraih kemenangan perdana bukanlah suatu yang mudah bagi Laskar Sambernyawa, terutama selepas dipermalukan Persik Kediri di kandangnya, Kamis (6/1) lalu. Namun, kali ini Persis akan tampil beda, hal tersebut tak lepas dari suasana baru yang kini menyelimuti Laskar Sambernyawa.
Suasana di kubu Persis saat ini memang banyak berubah. Meski tanpa ditangani pelatih, namun kerjasama dan kekompakaan tim lebih terjaga.
“Selepas ditinggal pelatih yang lama (Inyong Lolombulan -red, komunikasi antarpemain dengan pelatih pengganti (asisten pelatih Persis, Achmad Sukisno -red) lebih terjalin. Jika ada permasalahaan dalam latihan langsung, anak-anak langsung menyelesaikannya dalam sesi diskusi di lapangan. Sehingga saat di luar lapangan, mereka lebih fresh,” tutur Sekretaris Umum Persis, Ruhban Ruzziyatno saat ditemui Espos seusai meninjau timnya berlatih di Stadion Manahan Solo, Kamis (3/1).
Atas perubahaan suasana dalam tim inilah, Ruhban mengaku timnya menjadi lebih siap saat menghadapi pasukan Macan Tidar, julukan PPSM Sakti. Bahkan, ia menganggap lawan PPSM nanti bisa menjadi momentum kebangkitan bagi Persis.
Bukannya tanpa alasan jika Persis bernafsu menyudahi paceklik kemenangan kala menjamu tim besutan pelatih Widyantoro. Meski tiga tingkat di atas Persis, di posisi 10, PPSM memiliki kelemahaan selalu tampil buruk jika bermain di luar Stadion Abu Bakrin, markasnya.
Para pemain Macan Tidar memilik rekor sama dengan Persis jika tampil di luar kandang. Dari tiga kali laga <I>away<I>, tim ini belum sekalipun mengantongi poin.
Apalagi saat ini PPSM datang ke Solo tanpa kekuataan penuh. Pasukan Macan Tidar tampil tanpa diperkuat striker asingnya asal Chad, Dillah Appolinaire.
Otomatis hal ini akan sedikit mempermudah kerja lini pertahanan Persis yang digalang Saparno dan Haryadi. Meski demikian, barisan belakang Persis harus tetap konsisten hingga 2×45 menit jika ingin meraih poin maksimal.
Terpisah, meski optimistis, Asisten Manajer Persis, Totok Supriyanto enggan banyak sesumbar. Ia masih cukup trauma atas kekalahaan yang diderita skuatnya pada pekan kemarin.
“Namun saya yakin anak-anak bisa bangkit. Yang penting mereka harus bermain tenang saat berada di depan gawang lawan,” ujarnya.
yud