Ilustrasi (Dok. SOLOPOS), JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya, LATIHAN TIMNAS--Pemain tim nasional Indonesia mendengarkan arahan pelatih, Wim Rijsbergen, saat menjalani latihan di stadion Manahan, Solo, Senin (15/8/2011). Timnas bersiap untuk menjalani ujicoba melawan tim nasional Indonesia U-23 pada 18 Agustus mendatang di Manahan.
Solo (Solopos.com)–Konsistensi dan kematangan Timnas senior kembali bakal diuji saat meladeni Timnas Palestina di Stadion Manahan, Solo, Senin (22/8/2011) malam.
Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade
Meski berlabel laga uji coba, pasukan Garuda pantang meremehkan Palestina. Menurut rencana duel dua kesebelasan ini bakal ditayangkan secara langsung oleh SCTV mulai pukul 20.00 WIB.
Tim pelatih skuat Garuda terang-terangan menginstruksikan para pemain tampil all out. Asisten pelatih Timnas Indonesia, Liestiadi, menegaskan laga uji coba kontra Palestina akan menjadi bahan evaluasi bagi skuatnya sebelum menatap babak kualifikasi Grup E pra-Piala Dunia (PPD) 2014.
Pemain yang menonjol dan menunjukkan performa memuaskan bakal menghuni skuat inti untuk menghadapi laga perdana PPD 2014 melawan Iran di Teheran, 2 September mendatang.
“Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mengevaluasi pemain secara individu dan permainan. Ada 23 pemain yang akan kami bawa menghadapi laga PPD melawan Iran, tapi sebelumnya mereka akan menjalani laga uji coba melawan Yordania, 27 Agustus mendatang,” ujar Liestiadi kepada wartawan saat sesi jumpa pers di Hotel Novotel, Solo, Minggu (21/8/2011) siang.
Dengan mundurnya pemain sayap asal Persipura Jayapura, Ian Luis Kabes, saat ini Timnas menyisakan 29 pemain. Menurut Liestiadi, mereka akan diberi kesempatan sama menjajal kemampuan Palestina.
Kendati demikian, tak semua pemain bisa diturunkan. Gelandang Ahmad Bustomi dan Firman Utina serta pemain belakang, Ricardo Salampessy, belum pasti bisa diturunkan. Kondisi ketiganya belum sepenuhnya fit dan masih dilanda cedera.
Kendati demikian, Liestiadi mengaku tak masalah dengan absennya para pemain itu. Skuatnya masih memiliki banyak pilihan pengganti.
Disinggung kekuatan lawannya, Liestiadi mengaku Palestina merupakan lawan yang tepat bagi timnya. Meski saat ini skuat besutan Abdelnasser SH Barakat sudah tersisih dari babak kualifikasi PPD 2014, pengalaman melawan mereka menjadi bekal yang tepat sebelum menghadapi laga PPD Grup E.
“Palestina memiliki karakter dan gaya permainan seperti tim-tim laoin dari kawasan Timur Tengah (Timteng). Itu cocok sekali bagi Indonesia yang pada laga PPD dikelilingi tim-tim dari Timteng (Iran, Bahrain dan Qatar -red),” imbuh Liestiadi.
Dia menambahkan, saat ini memang masih buta dengan kekuataan Fahed Attal cs. Ia hanya mengetahui catatan rekor Palestina yang harus tersingkir setelah kalah agregate gol dari Thailand dengan skor 2-3.
Meski demikian, ini tak bisa dijadikan patokan. Liestiadi mengaku, Palestina memiliki rekor tandang yang bagus.
Sementara itu, Palestina juga mengaku buta dengan kekuatan Indonesia. Mereka hanya tahu permainan skuat Garuda dari rekaman video.
“Meski demikian, kami tak gentar. Kami harus memberikan perlawanan apik dan jangan sampai mengecewakan pendukung kami di Palestina,” ujar kapten Palestina, Fahed Attal.
Senada juga diungkapkan, pelatih Palestina, Abdelnasser, yang mengaku melawan Indonesia, skuatnya akan memperlihatkan permainan terbaiknya. Melawan Indonesia baginya tak hanya sekadar bertanding tapi juga sebagai sebuah kehormatan.
“Selama ini Indonesia sangat mendukung kemerdekaan kami. Kami sangat menghormati itu. Makanya, kesempatan ini bukan hanya sebuah pertandingan tapi juga cara untuk bersilaturahmi dengan pemain Indonesia,” jelas Abdelnasser.
(yud/ian)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
