SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SEA Games 2015 sgera bergulir. Namun Timnas U-23 menolak uang aaku dari pemerintah.

Solopos.com, JAKARTA — Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 menolak menerima uang saku yang diberikan pemerintah untuk pemain dan pelatih menjelang SEA Games 2015.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Manajer Timnas Indonesia U-23, Gede Widiade, mengklaim tim yang dipersiapkan untuk tampil di SEA Games itu sudah memiliki anggaran sendiri. Hingga kini, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) juga belum menerima nomor rekening atlet dan ofisial dari Timnas U-23. Padahal, uang saku dan akomodasi itu merupakan hak atlet, pelatih, dan ofisial, yang telah disiapkan sejak awal oleh pemerintah.

?”Sudah kok [honor pemain timnas U-23 sudah turun]. Hanya, cabor sepak bola sudah ada anggaran dari awal dan [honor dari pemerintah] tidak diambil supaya bisa dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih penting oleh pemerintah,” kata Gede Widiade, lewat pesan singkatnya kepada detikSport, Jumat (22/5).

Garuda Muda, julukan Timnas U-23, bakal melakoni laga pembuka Grup A SEA Games 2015 melawan Myanmar di Stadion Jalan Besar, Singapura, 2 Juni nanti. Skuat polesan Aji Santoso itu bertolak ke Singapura dengan mengantongi modal dari kemenangan tipis atas Malaysia di laga uji coba, Kamis (21/5/2015).

Dimintai konfirmasi secara terpisah, Deputi IV Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Djoko Pekik, membenarkan penolakan uang saku oleh Timnas U-23. “Laporan dari Kasatlak, sepakbola memang belum memberikan nomor rekeningnya. Silakan saja manajer tidak mau terima uang negara, tapi atlet dan pelatih tetap berhak menerima,” katanya dari Teheran.

Meski ditolak, sambung Djoko Pekik, pemerintah tetap akan membayarkan uang saku dan honor untuk para pemain, pelatih, serta ofisial Timnas U-23. Pemerintah juga menjaga komitmen memberikan bonus jika Garuda Muda berhasil meraih medali di Singapura.

“Prinsipnya kewajiban negara kepada tim tetap akan kami siapkan dan kami berikan semua. Seperti uang saku atlet perbulan Rp5,5 juta, board and loging per hari Rp400 ribu. Sementara untuk pelatih, pemerintah menyiapkan dana perbulannya Rp9,5 juta ditambah board and loging Rp400 ribu per hari. Itu terhitung SK (Surat Keputusan) per April,” jelas dia.

“SEA ?Games ini disiapkan bertanding untuk Indonesia. Jadi hal kontingen harus diterimakan karena mereka diberi kewajiban untuk mencapai hasil terbaik yakni target perak. Syukur bisa lebih,” imbuh dia.

Koordinator cabang permainan Satlak Prima, Mimi Irawan, pun berharap Garuda Muda bersedia menerima bantuan pemerintah. “Ya kami masih minta Timnas U-23 mau menerima karena itu hak mereka. Tapi sampai sekarang memang nomor rekeningnya belum diberikan (ke Satlak) jadi bagaimana mau ditransfer,” ungkap dia. (JIBI/SOLOPOS)

Timnas U-23 yang akan berkompetisi di Sea Games 2015 tolak uang saku pemerintah. Ist/Ant

Timnas U-23 yang akan berkompetisi di Sea Games 2015 tolak uang saku pemerintah. Ist/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya