SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Diego Mendieta. dokJIBI/SOLOPOS/Hanifah K

SOLO—Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, striker Persis Solo, Diego Mendieta, mengaku kangen terhadap keluarganya. Meski  demikian, Diego belum mampu bertemu dengan keluarganya karena tak memiliki biaya untuk pulang ke kampung halamannya di Paraguay.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Setelah menjalani perawatan selama dua pekan di RS Dr Moewardi, Diego akhirnya menghebuskan nafas terakhirnya pada Selasa (4/12/2012) dini hari WIB.

Kepala Bagian Penyakit Dalam RS Dr Moewardi, Prof Dr dr Guntur Hernawan, mengaku Diego terserang virus Cytomegalovirus dan jamur Candidasis. Virus ini menyerang otak bagian belakang hingga memperlemah daya tahan tubuh pemain berusia 32 tahun itu.

Guntur menambahkan, selain fakto klinis, menurunnya daya tahan Diego juga dikarenakan faktor psikologis. Eks pemain Persitara Jakarta Utara ini beberapa kali sempat mengeluh tak memiliki kerabat dan ingin segera pulang.

“Almarhum selalu mengeluh kesepian. Ia mengaku ingin pulang karena seluruh kerabatnya berada di Paraguay,” terang Guntur dalam sesi jumpa pers yang juga  diikuti Solopos.com, Selasa.

Sejak lama, kepada Solopos.com, Diego memang mengaku kangen dengan istri dan dua anaknya. Meski demikian, striker 32 tahun ini belum bisa pulang ke kampung halamannya.

Diego belum bisa kembali ke kampung halamannya karena belum memiliki biaya. Gajinya selama empat bulan, sekitar Rp 120 juta, belum dibayarkan oleh manajemen Persis.

Tunggakan gajinya yang belum cair inilah yang diyakini memperlemah kondisi Diego. Bahkan, saat ditemui kali terakhir, Minggu (2/12/2012), Diego selalu menanyakan masalah gajinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya