SOLOPOS.COM - Piktogram cabang bulu tangkis Asian Games 2023.

Solopos.com, JAKARTA–Pelatih bulu tangkis senior Mulyo Handoyo mengingatkan pentingnya pembenahan atau evaluasi manajemen maupun kepelatihan seusai kegagalan tim bulu tangkis Indonesia meraih medali di Asian Games Hangzhou 2022 yang digelar 2023.

“Semuanya harus dievaluasi mulai dari manajemen, kepelatihan. Ini harus semuanya dievaluasi karena kan enggak ada medali sama sekali,” kata Mulyo Handoyo dikutip dari Antara, Minggu (8/10/2023).

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Tim bulu tangkis Indonesia, yang sebelumnya ditargetkan menyumbang tiga medali emas, gagal total di Asian Games Hangzhou.

Untuk kali pertama dalam sejarah Asian Games, Indonesia gagal meraih medali di cabang olahraga bulu tangkis, menyusul tidak ada satu pun wakil tim Merah Putih yang maju ke babak semifinal nomor perseorangan Asian Games Hangzhou.

Padahal, cabang olahraga itu sejak pertama kali dipertandingkan di ajang kejuaraan empat tahunan tersebut pada 1962, selalu membawa pulang medali dan menjadi pilar utama posisi Kontingen Indonesia dalam klasemen perolehan medali pesta olahraga antarnegara Asia itu.

Mulyo menilai pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) harus melakukan evaluasi secara tegas, baik manajemen ataupun kepelatihan.

Menurut mantan pelatih pebulu tangkis legendaris Taufik Hidayat itu, kegagalan perwakilan Indonesia dalam membawa pulang medali di Asian Games Hangzhou merupakan pukulan keras bagi prestasi olahraga Indonesia, sehingga perlunya perbaikan signifikan dalam persiapan dan strategi menghadapi kompetisi tingkat Asia yang sangat kompetitif.

Ia mengatakan salah satu langkah penting adalah meningkatkan pembinaan bakat muda. Investasi dalam pengembangan atlet muda dengan potensi tinggi dapat membantu Indonesia bersaing dengan lebih baik di tingkat internasional.

“Setahu saya, bulu tangkis selama mengikuti Asian Games selalu mendapat medali emas. Jadi, semua harus introspeksi diri. Ini menyangkut nama baik Indonesia, pokoknya untuk kepentingan nasional harus diutamakan,” ulas dia.

Mulyo Handoyo melanjutkan komitmen untuk melakukan evaluasi dan belajar dari kegagalan penting dilakukan, apalagi Indonesia memiliki potensi untuk meraih hasil yang lebih baik di panggung olahraga internasional.

“Ini perlu evaluasi secara tegas, apalagi ini sejarah tidak mendapatkan medali. Paling enggak kan semua harus berbenah diri baik itu manajemennya, kepelatihannya,” ucap dia.

Mulyo menambahkan perencanaan yang matang juga diperlukan dalam mengikuti kejuaraan karena hal tersebut akan menjadi fondasi keberhasilan. Hal itu akan membantu atlet mempersiapkan strategi, fokus mental, dan pelaksanaan terbaik untuk mencapai tujuan mereka di arena kompetisi.

“Terutama Binpres (Bidang Pembinaan Prestasi) ini bagaimana membuat planning-nya, perencanaannya. Terus pelatih bagaimana mengejar target-target yang harus dicapai. Ini kan harus jelas semua, kalau di situ enggak jelas, mana bisa. Kalau kita kejar tanpa planning tanpa perencanaan, iya begini jadinya,” kata Mulyo Handoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya