Sport
Sabtu, 10 Mei 2014 - 04:01 WIB

SEKOLAH SEPAKBOLA: Melarang Siswa Berkata Kotor di Lapangan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Harianjogja.com, JOGJA-Sekolah Sepak Bola (SSB) Nokid, Gamping Sleman tidak sekadar mengajarkan hal teknis tetapi juga bersikap sopan agar kelak menjadi pemain yang memiliki kepribadian baik.

“Misalkan saat berlatih, ada siswa yang berkata kotor sebisa mungkin pelatih langsung mengingatkan,” kata Ngadiman, pendiri sekaligus pelatih SSB Nokid kepada Harianjogja.com.

Advertisement

Ngadiman mengatakan langkah untuk mendidik pemain yang berkepribadian baik memang sejalan dengan tujuan dibentuknya SSB Nokid. Sejak awal dia memang menginginkan SSB Nokid bisa menjadi ruang bagi anak-anak dalam menyalurkan kegiatan positif ketimbang terjerumus pada hal-hal negatif yang merugikan.

“Melalui sepak bola, kami mencoba mewadahi anak-anak yang menghabiskan waktu hanya bermain-main tidak jelas. Siapa tahu satu dari mereka bisa menjadi pemain berprestasi,” ungkap Ngadiman.

SSB Nokid saat ini memiliki sekitar 46 siswa yang terbagi menjadi tiga kelompok umur yakni kelahiran 2000, 2003 dan 2006. Para siswa berlatih dua hari dalam sepekan setiap Kamis sore dan Minggu. Mereka ditangani tiga pelatih. SSB Nokid juga rajin mengikuti turnamen.

Advertisement

“Tapi kalau turnamennya pendaftarannya menggunakan biaya besar hingga jutaan kami lebih memilih tidak ikut karena tidak ingin merepotkan walisiswa,” ujar Ngadiman.

SSB Nokid tidak memiliki persyaratan rumit bagi anak-anak yang hendak menjadi siswa. Menurut Ngadiman, pihaknya hanya memungut Rp70.000 dengan rincian Rp15.000 untuk admistrasi sementara Rp55.000 untuk biaya kostum. Per bulan, iuran yang ditarik minimal uang Rp5.000 bagi yang memang benar-benar miskin. Bagi yang mampu, jumlah pungutan lebih besar.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif