<p><strong>Solopos.com, MOSKOW – </strong>Perbuatan tidak menyenangkan menjurus ke pelecehan seksual dialami jurnalis yang bertugas di Rusia meliput <a href="http://bola.solopos.com/read/20180620/498/923184/piala-dunia-2018-menanti-reaksi-arab-saudi" target="_blank">Piala Dunia 2018</a>. Korbannya adalah reporter media asal Jerman, Deutsche Welle (DW), Julieth Gonzalez Theran.</p><p>Julieth mengunggah momen-momen dirinya dilecehkan pria yang diduga pendukung salah satu tim di <a href="http://bola.solopos.com/read/20180620/498/923183/piala-dunia-2018-awas-portugal-maroko-tetap-berbahaya">Piala Dunia 2018</a>. Video tersebut diunggah di akun Instagram <em>@juliethgonzaleztheran, </em>Jumat (15/6/2018).</p><p>Dalam unggahan Julieth, dirinya sedang berada di Moskow memberikan laporan langsung untuk DW. Tampak Julieth sedang mendeskripsikan kondisi jelang sebuah pertandingan. Tiba-tiba ada seorang pria yang megang Julieth. Tampak tangan kiri si pria mendarat di dada Julieth. Kemudian si pria itu mencium pipi Julieth dan langsung pergi.</p><p>Julieth yang sedang memberikan laporan <em>live </em>mampu mempertahankan sikap profesionalnya. Ia terus menjelaskan materi laporannya meski baru saja dilecehkan orang tak dikenal.</p><p>Julieth menuliskan ungkapan perasaannya terkait pelecehan itu di Instagram. “<em>Respect! </em>Kami tidak pantas menerima perlakuan itu. Kami ini sama berharganya dengan tenaga profesional lainnya. Saya membagikan informasi positif soal sepak bola. Tapi kita tetap harus memiliki batasan antara ungkapan sayang dan pelecehan,” tulis Julieth.</p><p>Dilansir <em>The Sun.co.uk, </em>Selasa (19/6/2018), Julieth mengungkap dia dan tim liputan berada di tempat tersebut kurang lebih dua jam. Tapi selama itu tak ada suporter atau siapapun yang mendatangi atau sekedar menyapa. “Saat siaran <em>live, </em>dia memanfaatkan hal itu. Dia mendatangiku, mencium, dan menyentuh dadaku. Saya harus terus melaporkan. Saya sempat melirik ke arah datangnya pria itu untuk memastikan apa dia masih di sana, atau sudah pergi. Ternyata dia sudah pergi,” ucap Julieth.</p><p> </p><blockquote class="instagram-media" style="background: #FFF; border: 0; border-radius: 3px; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width: 658px; padding: 0; width: calc(100% – 2px);" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/BkDMyupDFqv/" data-instgrm-version="8"><div style="padding: 8px;"><div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 27.941176470588236% 0; text-align: center; width: 100%;"> </div><p style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;"><a style="color: #000; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" href="https://www.instagram.com/p/BkDMyupDFqv/" target="_blank">¡RESPETO! No merecemos este trato. Somos igualmente valiosas y profesionales. Comparto la alegría del fútbol, pero debemos identificar los límites del afecto y el acoso.</a></p><p style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">A post shared by <a style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px;" href="https://www.instagram.com/juliethgonzaleztheran/" target="_blank"> Julieth Therán</a> (@juliethgonzaleztheran) on Jun 15, 2018 at 8:20am PDT</p></div></blockquote><script type="text/javascript" src="//www.instagram.com/embed.js" defer="defer"></script>
Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal