SOLOPOS.COM - Aksi sepak bola gajah antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang menjadi catatan memalukan. Ist/Dok

Sepak bola gajah yang dilakukan PSS dan PSIS mulai terkuk. Komisi Disiplin PSSI batal menggelar sidang karena empat pemain PSS tidak hadir.

Solopos.com, JAKARTA — Rencana Komisi Disiplin mendalami kasus sepak bola gajah yang dilakukan PSIS Semarang kontra PSS Sleman Senin (10/8/2015) batal digelar. Para pemain, manajer, hingga ofisial yang dijadwalkan hadir hari ini tidak bisa memenuhi panggilan Komdis.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Dikutip dari Liputan6.com, Senin, menurut Ketua Komisi Dislipin PSSI, Ahmad Yulianto, sebenarnya empat pemain PSS Sleman  itu sudah dikirimi undangan pekan lalu. Namun, mereka tak ada yang datang.

“Komdis sudah memanggil empat pemain PSS Sleman yakni Satrio Aji, Ridwan Awaludin, Monieaga Bagus, dan Hermawan Putra Aji, tapi mereka tidak ada yang bisa memenuhi panggilan kami hari ini,” ujar  Ahmad Yulianto

Sebelumnya Komdis memanggil keempat pemain PSS Sleman itu bersama dengan mantan pelatih Persegres, Agus Yuwono, dan mantan pelatih Persipur, Gunawan. Bahkan Komdis menanggung biaya transportasi bagi seluruh pihak yang diundang.

“Mereka  bertanya apakah ada fasilitas, lalu kami coba sediakan allowance. Kami sudah menunggu mereka dari pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB, tapi tidak ada yang hadir,” kata Yulianto.

Alasan Komdis PSSI  memanggil orang-orang itu adalah untuk mendalami pengakuan terbaru mereka soal kasus pengaturan skor dan sepak bola gajah. Pasalnya, empat pemain PSS itu telah mengungkapkan di media manajer PSS, Supardjiono, terlibat langsung dalam kasus sepak bola gajah beberapa waktu lalu.

“Kami mengundang empat pemain itu sebagai narasumber, kami ingin mendalami apa yang mereka katakan. Kami akan memanggil mereka lagi pada 18 Agustus mendatang, apabila tidak datang akan ada panggilan ketiga, kalau masih tidak datang juga, kami akan putuskan gelar sidang tanpa kehadiran mereka,” tutup Yulianto.

Sebagaimana diberitakan Harianjogja sebelumnya, Satrio Aji mengaku sudah mendapatkan undangan dari Komisi Disiplin PSSI untuk datang ke Jakarta guna memberikan klarifikasi seputar fakta terbaru kasus sepak bola gajah, Oktober 2014 lalu.

“Saya sudah bilang ketika dihubungi pengurus PSSI kalau semua akomodasi harus ditanggung PSSI. Saya juga sudah mengirim nomor rekening sehingga akomodasi bisa ditransfer. Tapi hingga sekarang belum ada fasilitas itu,” ujar Satrio kepada wartawan, Minggu (9/8/2015) siang.

Pemain lokal Sleman itu mengaku jelas tidak mungkin jika harus mencukupi akomodasi secara mandiri. Pasalnya dia sudah tidak memiliki tabungan yang cukup. “Saya sudah benar-benar kesulitan keuangan. Jadi mana mungkin saya berangkat pakai uang sendiri. Pokoknya kalau akomodasi sudah dicukupi ya saya berangkat, misalnya enggak dicukupi jelas tidak berangkat,” tandasnya.

Sementara mantan Manajer PSS Supardjiono juga siap menerima pemanggilan Komdis PSSI berkaitan dengan keterangan yang disampaikan mantan pemainnya. “Saya akan penuhi panggilan Komdis. Sebagai warga negara yang baik ya harus datang untuk memenuhi panggilan itu,” papar Supardjino.

Namun, empat pemain PSS Sleman dan Supardjiono yang diundang ternyata malah tidak datang. Komdis PSSI selanjutnya akan menggelar rapat kasus sepak bola gajah Selasa (18/8/2015). Empat saksi kunci itu diharapkan datang agar kasus memalukan ini bisa segera selesai dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya