SOLOPOS.COM - Aksi sepak bola gajah antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang menjadi catatan memalukan. Ist/Dok

Sepak bola gajah yang dilakukan PSS Sleman dan PSIS Semarang kembali menghangat. Komdis PSSI segera memanggil pemain-pemain PSS dan PSIS untuk dimintai keterangan.

Solopos.com, JAKARTA — PSSI berencana membuka kembali kasus sepak bola gajah yang melibatkan PSIS Semarang dan PSS Sleman. Hal itu tak lain menyusul adanya pernyataan dari para pemain PSS yang mengaku diinstruksikan untuk bermain sepak bola gajah oleh sang manajer, Suparjiono.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Sebelumnya, empat mantan penggawa PSS Sleman, buka-bukaan terkait fakta tentang sepak bola gajah. Laga itu terjadi di babak 8 besar Divisi Utama Grup 1, Minggu (26/10/2014).

Artinya, butuh sembilan bulan untuk para pemain berani buka-bukaan terkait kasus tersebut. Empat pemain PSS yang berani buka suara adalah Satrio Aji, Ridwan Awaludin, dan Moniega Bagus, serta Ronald (nama samaran).

Sekjen PSSI, Azwan Karim, mengatakan pihak PSS dan PSIS akan diundang dan dimintai keterangan oleh Komisi Displin (Komdis) PSSI.

“Nanti PSS dan PSIS akan diundang dan diminta keterangan lagi oleh Komisi Disiplin. Itu karena wilayah Komdis PSSI,” kata Azwan Karim, seperti dilansir Liputan6.com, Sabtu (8/1/2015).

Dalam acara bertajuk Kupas Tuntas Kasus Sepak Bola Gajah PSIS Semarang vs PSS Sleman di Hotel Merbabu Merapi Seturan, Sleman, Rabu (29/7/2015), kronologi sepak bola gajah itu dibeberkan. Bahkan, sebelum memberikan keterangan saat dipanggil Komdis PSSI, para pemain mengaku berkordinasi lebih dulu agar menjawab sesuai keinginan manajer PSS, Suparjiono.

Suparjiono merupakan orang yang disebut-sebut sebagai dalang dari PSS untuk kasus sepak bola gajah. Para pemain PSS mengaku diinstruksikan Suparjiono seperti itu agar tak bertemu Borneo FC demi peluang promosi ke Indonesia Super League (ISL) 2015.

Dikutip dari Detik, Sabtu, hasil sidang komdis PSSI yang dipimpin Hinca Pandjaitan sepuluh bulan lalu menyebutkan manajer PSS, Supardjiono bebas. Sementara, sejumlah pelatih dan pemain termasuk empat pemain itu mendapatkan sanksi seumur hidup dan skorsing selama lima tahun.

Ketua Komdis PSSI, Ahmad Yulianto, heran dengan sikap pemain-pemain pelaku sepak bola gajah itu karena keterangannya berbeda dengan yang dulu.

“Kenapa tidak dari dulu mereka katakan saat sidang komdis? Padahal dulu itu ada prosesnya, mereka dipanggil untuk dimintai keterangannya. Tapi pernyataan mereka berbeda dengan sekarang,” ungkap.

Meski demikian, dia mengaku akan menindaklanjuti pengakuan empat pemain PSS Sleman itu terkait sepak bola gajah. Rencananya mereka akan dipanggil kembali sambil meminta keterangan dari Hinca Pandjaitan.

“Saya akan kumpulkan teman-teman untuk membahas soal kasus ini. Mungkin mereka akan kami panggil lagi untuk menanyakan yang sebenarnya. Kami juga akan meminta data dan keterangan kronologis keputusan kepada Pak Hinca,” pungkas Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya