SOLOPOS.COM - Bupati Sleman Sri Purnomo (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

 

Harianjogja.com, SLEMAN — Bupati Sleman Sri Purnomo menilai hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI kepada para pemain PSS Sleman terkait kasus “sepak bola gajah” ketika melawan PSIS Semarang beberapa waktu lalu, terlalu berat.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

“Baik hukuman tidak boleh beraktivitas di sepak bola selama lima tahun atau bahkan hingga seumur hidup, itu tidak memandang dalam kacamata kemanusiaan. Itu terlalu berat bagi pemain,” kata Sri Purnomo di Sleman, Selasa (25/11/2014).

Menurut dia, dalam kacamata kemanusiaan, hukuman itu harus ada unsur pendidikannya.

“Yang terkena larangan lima tahun atau seumur hidup dilarang beraktivitas sepak bola, mereka tidak ada kesempatan untuk memperbaiki diri. Karier mereka putus,” tegasnya.

Ia mengatakan, atas putusan Komdis PSSI ini harus ada keringanan. Apalagi mereka didenda dengan puluhan hingga ratusan juta.

“Dari mana para pemain mempunyai uang untuk membayarnya. Para pemain sepak bola di Indonesia ini kan honornya pas-pasan,” ucapnya.

Sri Purnomo mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan elemen sepak bola di Sleman, dari sesepuh, suporter, dan manajemen tim PSS Sleman dalam waktu dekat ini.

Diharapkan dalam pertemuan tersebut, bisa ditemukan langkah apa ke depannya yang harus ditempuh.

“Kejadiannya (sepak bola gajah) ini sudah terjadi dan tidak bisa diapa-apakan lagi. Kita harus mencari rencana apa yang akan ditempuh ke depannya. Salah satunya mengusahakan untuk banding,” ujarnya.

Pukulan telak terhadap skuat PSS Sleman musim 2014, setelah keluarnya hasil investigasi dari Komdis PSSI mengenai kasus sepak bola gajah.

Dalam putusannya Komdis PSSI menghukum aktor intelektualnya, Sekretaris tim, Eri Febriyanto alias Ableh, juga Direktur Operasional PT Putra Sleman Sembada (PSS) Rumadi, serta Pelatih Kepala Hery Kiswanto dilarang beraktivitas sepak bola seumur hidup.

Selain itu, dua pemain yang melakukan gol bunuh diri, yaitu gelandang bertahan Agus Awank Setyawan serta striker Hermawan Putra Jati, dan kiper Riyono juga dikenai hukuman yang sama.

Komdis juga menghukum para pemain yang masuk dalam Daftar Susunan Pemain (DSP) PSS Sleman, saat pertandingan sepak bola gajah tersebut dengan sanksi bervariasi. Yaitu, ada yang terkena lima tahun larangan aktivitas bermain sepak bola dan satu tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya