Harianjogja.com, SLEMAN — Pendukung PSS Sleman mengaku geram dan kecewa dengan kasus sepak bola gajah yang menjerat tim kesayangan mereka.
Mereka menilai hukuman yang disasarkan ke PSS salah alamat karena semestinya aktor intelektual yang merencanakan skandal ini yang dihukum, bukan tim secara keseluruhan. Meski sidang putusan sudah digelar Komisi Disiplin 11 November lalu dan dinyatakan terdapat 30 putusan, sampai saat ini belum ada kelanjutan dari hasil investigasi itu.
Komisi Disiplin pun mengklaim masih meneruskan investigasi lebih mendalam karena menilai ada masalah yang lebih besar di balik skandal ini. Berlarut-larutnya proses pemeriksaan tak ayal membuat pendukung PSS kecewa. Mereka menilai semestinya ada langkah kongkret baik dari
manajemen PSS maupun Komisi Disiplin untuk melindungi orang yang tak bersalah dalam kasus
ini.
Sekretaris umum Slemania, salah satu kelompok suporter PSS, Sanusi menuntut manajemen PSS untuk terbuka dan menguak siapa sebenarnya dalang dari skandal sepak bola gajah yang melibatkan tim berjulukan Super Elang Jawa itu dan PSIS Semarang.
Dari situ yang bertanggung jawab semestinya bisa mendapatkan sanksi tegas atau sadar diri untuk mundur dari posisinya saat ini. Hal ini menurut Sanusi penting karena bila tak segera dilakukan tindakan semacam ini, bukan tak mungkin orang yang bersih akhirnya akan mengorbankan diri agar PSS terhindari dari masalah berkelanjutan.
“Jangan sampai orang yang tak bersalah akhirnya rela mengundurkan diri untuk melindungi aktor intelektual sebenarnya,” ujar dia.