Sport
Kamis, 30 Oktober 2014 - 14:50 WIB

SEPAK BOLA GAJAH PSS VS PSIS : KONI Minta Hukuman Untuk PSS dan PSIS Diperberat

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo KONI (JIBI/Harian Jogja/Dok)

 

Harianjogja.com, JAKARTA — Ketua Umum Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Tono Suratman meminta PSSI memperberat hukuman terhadap PSS Sleman dan PSIS Semarang, terkait lima gol bunuh diri pada delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia.

Advertisement

“Saya sudah menyampaikan kepada Ketua Umum PSSI Djohar Arifin untuk menambah hukuman yang lebih dari yang sudah diberikan, dan dia menyetujuinya,” katanya di Jakarta, Kamis (30/10/2014).

Tono mengatakan hukuman tambahan bisa diberikan kepada klub, pelatih, ofisial, atlet, pemain cadangan dengan tidak boleh bermain seumur hidup.

“Hukuman tambahan ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan pelajaran bagi kita semua,” katanya.

Advertisement

Dia mengatakan gol-gol bunuh diri pada laga PSS Sleman dengan PSIS Semarang, Minggu, 26 Oktober, sangat berpengaruh buruk terhadap cabang olah raga di Indonesia seperti futsal, voli dan basket.

“Apa yang terjadi di sepak bola tidak boleh terjadi di cabang olah raga lain. Kita bisa dipandang sebelah mata oleh negara-negara lain,” katanya.

Hukuman berupa diskualifikasi yang dijatuhkan PSSI terhadap dua klub itu dinilai Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi sebagai sesuatu yang pantas untuk menunjukkan ketegasan.

Advertisement

Ketika mengunjungi pengurus cabang-cabang olah raga di Gelora Bung Karno, dia mengatakan mengapresiasi terhadap kinerja PSSI yang cepat memberikan sanksi kepada dua klub yang telah melanggar dan merusak semangat sepak bola.

“Saya memberikan penghargaan kepada PSSI yang telah menghukum dengan tegas,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif