SOLOPOS.COM - Adam Alis Setyano (Liputan6.com)
Sepak bola Indonesia yang mendapat sanksi dari FIFA membuat pemain Timnas Indonesia U-23, Adam Alis,ingin bergabung dengan TNI.
Solopos.com, SINGAPURA — Sepak bola Indonesia yang mendapat sanksi FIFA membuat pemain Persija Jakarta, Adam Alis, mulai melihat peluang lain di luar lapangan hijau. Adam berniat mencoba mengikuti seleksi anggota TNI Angkatan Darat.
Pemain sepak bola Indonesia U-23 itu mengaku mendapat masukan menjadi abdi negara dari seorang perwira menengah TNI AD. Adam tertarik mengikuti ujian masuk yang digelar setelah SEA Games 2015 di Singapura.
“Nanti setelah SEA Games 2015, saya akan penuhi persyaratan, termasuk dokumen-dokumen,” ucap Adam, seperti dikutip dari Liputan6.com, Minggu (31/5/2015).
Pekerjaan sebagai pemain sepak bola di Indonesia sejauh ini belum memberikan jaminan masa depan. Persoalan gaji sering menjadi masalah. Sanksi FIFA yang dijatuhkan untuk Indonesia pada Sabtu (30/5/2015) menambah keinginan Adam untuk menjadi tentara.
Menurut Adam, bukan hanya dia yang berniat menjadi Anggota TNI AD. Rekan-rekannya sesama pemain Timnas Indonesia U-23 juga ingin melakukannnya. “Ada beberapa rekan di Timnas Indonesia U-23 yang tertarik menjadi tentara,” ujar mantan pemain Martapura FC itu.
Di kalangan pemain sepak bola Indonesia, pekerjaan merangkap menjadi tentara sering terjadi. Salah satunya penyerang Persebaya Surabaya, Agung Supriyanto. Dia kini berpangkat Sersan Dua. Eks pemain Persija itu mendapat tawaran mengikuti seleksi masuk TNI AD dari jalur khusus sepak bola.
Selain Agung, pelatih asal Lampung, Rahmad Darmawan, merupakan perwira menengah TNI AL berpangkat Mayor.
Timnas Indonesia U-23 telah berangkat ke ajang SEA Games Singapura pada Sabtu. Garuda Muda jadi berangkat ke Singapura karena penundaan SK pembekuan PSSI dikabulkan PTUN.
Sanksi FIFA untuk sepak bola Indonesia tidak membuat semangat Adam Alis dan teman-temannya yang berjuang di SEA Games 2015 melemah. Adam Alis yang menjadi salah satu andalan Timnas Indonesia U-23 bertekad membawa pulang medali emas yang terakhir direbut pada 1991.