SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

HAVANA-Serangan bom pada perlombaan maraton Boston merupakan tragedi dan peringatan kepada penyelenggara pertandingan olahraga agar meningkatkan keamanan.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

“Apa yang terjadi di Boston merupakan drama, tragedi dan serangan terhadap olahgara yang paling populer di Boston, yaitu maraton,” kata Ketua FIFA Sepp Blatter, dalam kunjungannya ke Kuba, Kamis (18/4/2013).

“Kejadian itu amat menyakitkan, tetapi itu lah masyarakat kita, masyarakat yang sadis,” katanya dalam kunjungan seminggu di Havana, ke Karibia dan Amerika Tengah.

“Kita harus lebih hati-hati. Tapi organisasi olahraga, yang terbaik dan terbesar, tidak bisa campur tangan dengan polisi, dengan tentara. Itu tidak akan terjadi,” katanya.

“Jadi kita harus bertanggung jawab untuk melakukan pengamanan,” katanya.

Blatter ditanya tentang faktor keamanan dalam penyelenggaraan Piala Dunia tahun depan di Brazil.

“Keamanan (di ajang olahraga) adalah tanggung jawab pemerintah dan penyelenggara olahraga yang bersangkutan,” katanya.

“Kita di FIFA harus menyiapkan semua informasi yang dibutuhkan,” tambahnya.

“Polisi, tentara dan agen rahasia akan bekerja menjaga 31 tim yang lolos ke Brazil 2014. Itu semua ada di tangan Interpol. Kita tidak dapat melakukan apa pun,” ujarnya.

Blatter, yang berkunjung ke Republik Dominika dan Haiti sebelum ke Kuba, memuji Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, dengan menyebutkan istilahnya dengan “pesta kemanusiaan.”

Perjalanannya akan berakhir di Panama Jumat dan ia akan menghadiri Kongres CONCACAF (Konfederasi Amerika Utaran, Tengah dan Karibia) serta laga final Kejuaraan U-17 di Panama City.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya