Solopos.com, KUDUS – Sisi lain Audisi Umum PB Djarum di GOR Djarum Jati, Kudus, Rabu hingga Minggu (19-23/10/2022), menjadi pengiring perjuangan ribuan talenta muda dalam mengejar cita-cita mereka.
Selain perjuangan para peserta di lapangan bulu tangkis, tak kalah beratnya bagaimana perjuangan para orang tua dalam memberikan dukungan bagi anak-anak mereka.
Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren
Kisah warga Kendal, Dwi Hartono ini menjadi salah satu contohnya. Ia dan keluarga rela menutup usahanya sementara waktu demi mendukung sang buah hati ikuti audisi.
Dia rela tidak menerima pendapatan selama kurun waktu audisi demi mendukung putrinya Haslinatul Fadia untuk menggapai cita-cita sebagai atlet bulu tangkis.
“Sudah sejak Selasa (18/10/2022) saya di Kudus. Total tiga hari di Kudus karena anak saya lolos skrining tahap I. Ya semua ada risikonya (mendukung anak) seperti saya harus menutup usaha sementara waktu karena harus mengantar dan menemani anak saya ikut audisi,” ucap Dwi Hartono ketika diajak berbincang Solopos.com, Kamis (20/10/2022).
Baca Juga: Skrining Tahap II Audisi PB Djarum: Ini yang Ingin Ditemukan Tim Pencari Bakat
Menurut Dwi, pengorbanan tersebut merupakan bentuk kasih sayang dan dukungannya terhadap putrinya. Dia rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit dan waktu demi mewujudkan cita-cita putrinya.
“Bagaimana pun memang terasa ya, selama usaha tutup sementara tidak ada pemasukan uang sama sekali. Sedangkan di sini (Kudus) kami mengeluarkan uang terus untuk biaya akomodasi. Tapi saya tidak pikirkan itu, apa pun saya lakukan demi anak saya,” imbuh dia.
Baca Juga: Apriyani/Siti Fadia Tak Keluar Banyak Keringat untuk Lolos ke Perempat Final
Dwi bercerita selama di Kudus, dia dan keluarganya menyewa tempat indekos untuk menginap. Total selama tiga hari audisi PB Djarum, dia sudah mengeluarkan biaya sewa Rp2,5 juta.
“Harapan kami ya bisa lolos sampai akhir. Selama putri saya masih mau (menjadi atlet bulu tangkis) saya akan mendukungnya,” cerita dia.
Dwi menjelaskan keinginan menjadi atlet datang dari putrinya sendiri karena kagum dengan atlet nasional yang sering bertanding di televisi. Selain itu, motivasi juga datang dari keluarga besarnya karena sebelumnya sudah ada dua orang anggota keluarga yang masuk ke PB Djarum juga.
Sementara itu, orang tua peserta audisi lainnya, Haryati, mengaku dari Semarang mengendarai sepeda motor untuk mengantar anaknya mengikuti audisi PB Djarum. Sejak Selasa (18/10/2022) dia menumpang di tempat saudaranya yang ada di Kudus. Meski banyak pengorbanan yang dilakukan, dia menegaskan ikhlas demi masa depan putrinya.
Baca Juga: Adeline Rela Tempuh Jarak Ribuan Kilometer dari Papua demi Mengejar Cita-Cita
“Suka dukanya banyak. Saya bersama suami naik sepeda motor ke Kudus melalui jalan yang sangat macet. Bahkan suami harus rela tidak bekerja dulu selama sepekan demi bisa menemani anak saya. Pengorbanan ini kami lakukan sebagai bentuk dukungan kami kepada putri kami,” ucap dia.
Dia mengaku tidak menekankan putrinya harus lolos audisi tahun ini. Dia menganggap keharusan seperti itu hanya akan menjadi beban bagi putrinya.
“Tidak pernah ditekan harus menang (lolos audisi). Semua pengorbanan ini ikhlas kami lakukan. Kalau lolos alhamdulillah, kalau tidak ya jadi pengalaman. Kan tahun depan kemungkinan masih ada bisa coba lagi (ikut audisi). Tapi kami tetap berharap bisa lolos audisi,” beber dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
