SOLOPOS.COM - Susi Susanti (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Susi Susanti (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA – Kecurangan dalam pertandingan bulu tangkis ganda putri di babak penyisihan grup Olimpiade London menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat, termasuk mantan atlet nasional Susi Susanti. Peraih medali emas Olimpiade 1992 tersebut, kamis, menyampaikan keprihatinannya dalam sebuah siaran radio dan mempersalahkan sistem pertandingan yang baru.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Saya sangat menyayangkan dengan apa yang terjadi. Namun saya juga kecewa dengan BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) yang menerapkan sistem pertandingan seperti itu untuk pertama kalinya,” katanya. Dia kesal dengan sistem kompetisi yang memberi kesempatan pemain untuk dapat sengaja bermain kalah agar terhindar dari lawan tertentu di pertandingan berikutnya.

Greysia Polii, atau akrab disapa Grace, menyesali peristiwa tersebut dan meminta maaf kepada seluruh penggemar melalui akun mikroblog Twitter. Namun, pemain kelahiran Jakarta 11 Agustus 1987 itu juga mengkritisi peraturan yang menyebabkan dia danulir dari Olimpiade London.

“Bagi saya, tentu keputusan (diskualifikasi) itu membuat kami kecewa dan merasa diperlakukan tidak adil, tapi setidaknya kami bertanding dengan baik. Kami telah menyelesaikan semampu kami dan kami tidak pernah ingin menjadi pengecut. Kami ingin kemenangan di setiap pertandingan yang kami mainkan,” kata Grace.

Pasangan Meiliana/Grace kalah 21-18, 14-21, dan 12-21 dari pasangan Jung Kyung-eun/Kim Ha-na (Korsel). BWF menganulir empat pasangan pebulutangkis asal China (dua pasang), Korea Selatan dan Indonesia karena dinilai sengaja bermain kalah untuk menghindari lawan tertentu di semifinal.

Mulanya, pasangan Tian Qing/Zhao Yunlei (China) kalah dari pasangan Christinna Pedersen/Kamilla Rytter-Juhl (Denmark), sehingga membuat pasangan China menempati posisi runner-up Grup A. Hal itu memengaruhi pertandingan antara juara dunia Yu Yang/Wang Xiaoli (China) dan Jung Kyungeun-Kim Hana (Korsel). Yu Yang/Wang Xiaoli sengaja kalah 14-21, 11-21, dalam waktu 20 menit, agar tidak bertemu Tian Qing/Zhao Yunlei di babak perempat final.

Jika sampai kedua pasangan ganda putri China itu bertanding di babak semifinal, maka harapan China untuk mempertemukan kedua pasangan itu di babak final pupus. China melakukan taktik serupa pada Olimpiade Beijing 2008, yang mempertemukan kedua pemain Negeri Panda itu di babak final, sehingga salah satu di antaranya bisa membawa medali emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya