SOLOPOS.COM - Logo La Liga Spanyol
Solopos.com, MADRID — Sempat menghebohkan Italia pada pertengahan 2000-an, skandal pengaturan pertandingan kembali mengguncang jagat sepak bola Eropa.
Tidak tanggung-tanggung, skandal pengaturan skor kali ini dilaporkan terjadi di Spanyol. Kasus itu kini tengah dalam investigasi Liga Sepak Bola Profesional Spanyol (LFP).
Kabar yang berkembang menyebut setidaknya terdapat sembilan pertandingan yang dicurigai telah diatur sebelumnya. Dari jumlah tersebut, tiga pertandingan berlangsung di kompetisi La Liga Primera dan enam lainnya terjadi di Segunda Division.
Presiden LFP, Javier Tebas, mengungkapkan kecurigaan muncul setelah adanya berbagai kejanggalan sebelum laga dilaksanakan. Namun Tebas enggan mengungkapkan pertandingan yang menjadi sasaran penyelidikan pihak berwenang.
“Aku tidak akan mengatakan pertandingan yang mana karena itu merugikan proses investigasi. Kecurigaan kami didasarkan atas banyak alasan dan bursa taruhan yang tidak lazim sebelum laga,” ungkap Tebas, dilansir Soccerway, Selasa (6/8/2013).
“Semua [sembilan] pertandingan itu telah diselidiki dan dikomunikasikan kepada jaksa antikorupsi. Aku tidak akan mengatakan bagaimana investigasi itu berjalan dan aku tidak mengetahuinya. Jika pun tahu, aku tidak akan mengungkapkannya,” bebernya.
Di Italia, skandal pengaturan pertandingan sempat menghebohkan Seri-A pada musim 2004/2005. Juventus yang didakwa terlibat dalam skandal yang populer dengan Calciopoli itu bahkan kehilangan gelar juara liga dan menerima sanksi degradasi ke Seri-B.
Kasus yang hampir sama mencuat di Italia belakangan ini, namun dikenal dengan istilah scommessopoli. Kapten Lazio, Stefano Mauri, dikenai sanksi larangan tampil selama enam bulan akibat skandal pengaturan skor yang dituding melibatkan timnya.