SOLOPOS.COM - Solopos Futsal Championship (JIBI/Photo)

Solopos Futsal Championship berhasil dimenangi SMAN 3 Sukoharjo.

Solopos.com, SOLO – Tim futsal SMAN 3 Sukoharjo jadi bintang setelah berhasil menjuarai Solopos Prima Futsal Championship 2016 yang digelar di Pandawa Futsal, Solo Baru, Sukoharjo, Minggu (18/12). Prestasi yang membanggakan ini tak diperoleh Smaga secara instan. Butuh waktu lama bagi mereka sehingga menjadi tim tangguh yang kerap jadi juara.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Tim ini berasal dari ekstrakurikuler sekolah, yakni futsal yang baru dibentuk pada 2014 lalu. Sebelumnya futsal memang sudah ada, tapi prestasi mereka di bidang ini kian menurun. Kondisi inilah yang justru memicu pihak sekolah untuk membuatnya menjadi kegiatan tersendiri yang mandiri.

“Pada 2014 kami membentuk ekstrakurikuler ini. Awalnya hanya Kelas X yang ikut. Kami berlatih sekali sepekan dan ada pemusatan latihan ketika mendekati turnamen. Saat itu kami belum bisa apa-apa. Malahan siswa-siswa ini mulanya tidak mengerti futsal,” tutur Pelatih Futsal SMAN 3 Sukoharjo, Taufik Nanda Aditiya, saat ditemui Solopos.com, Senin (19/12/2016).

Kerja keras selama dua tahun ini kemudian perlahan membuahkan hasil. Mereka harus mengalami banyak kekalahan sebelum akhirnya bisa berbicara lebih banyak di lapangan mulai 2015. Setidaknya Smaga tercatat sukses jadi juara sebanyak tiga kali, yakni ajang Hydrococo Cup National Futsal Tournamen Regional Solo 2016,  Mutuharjo Cup 2016, dan terakhir Solopos Prima Futsal Championship 2016.

Selain itu, Smaga lima kali jadi runner up, yakni Piala Rektor Univet 2015, Piala Citra Muda Cup 2015, Orkesinations FMIPA UNS 2015, K3 Cup UNS Futsal 2016, Justice League Cup UNS 2016. Sedangkan di Solo Medical Cup 2015 mereka merebut ranking keempat. Begitu pula dengan di ajang Alfirdaus Cup Futsal Competition 2016, dan HIPCUP UNS 2016.

Kini tim futsal Smaga beranggotakan 40 pemain yang berasal dari Kelas X (23 anak), Kelas XI ada 10 anak, dan Kelas XII 7 anak. Tempat berlatih pun berpindah-pindah karena mereka belum memiliki lapangan futsal di sekolah. Alhasil, lapangan basket sekolah pun mereka sulap menjadi arena futsal.

“Kami juga tak sembarangan untuk menurunkan pemain dalam sebuah turnamen. Ada seleksi saat latihan. Saya cenderung memilih pemain yang punya sikap bagus karena ada yang main apik, tapi attitude enggak bisa menghargai orang lain,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya