Sport
Jumat, 26 Agustus 2022 - 10:03 WIB

Soal Dugaan Sponsor Judi Online, PT LIB Tanyai Arema, PSIS dan Persikabo

Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita. (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

Solopos.com, JAKARTAPT Liga Indonesia Baru (LIB)  melakukan konfirmasi dengan manajemen Arema FC, PSIS Semarang, dan Persikabo 1973 terkait dugaan sponsor ketiga klub yang berafiliasi dengan perjudian atau situs judi online. Konfirmasi itu dilakukan secara virtual.

Dalam konfirmasi yang dipimpin oleh Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita, hadir juga perwakilan dari departemen bisnis masing-masing klub. Secara detail, perwakilan dari seitap klub menjelaskan perihal klausul kerja sama yang telah disepakati.

Advertisement

Dari pemaparan yang disampaikan perwakilan Arema FC, Persikabo 1973 dan juga PSIS, disebutkan ketiga klub tersebut tidak bekerja sama dengan perusahaan perjudian atau situs judi.

Baca Juga: Diduga Disponsori Judi Online, 3 Klub Liga 1 Ini Dilaporkan ke Bareskrim Polri

“Dalam informasi yang disampaikan kepada kami, tiga tim tersebut telah bekerja sama dengan perusahaan portal berita atau media online,” terang Akhmad Hadian Lukita dilansir dari laman PSSI, Kamis (25/8/2022).

Advertisement

Seperti diketahui, pada awal musim ini, Persikabo 1973 telah bekerja sama dengan situs berita Sbotop.net. Sedangkan Arema FC bekerja sama dengan situs berita bola88.fun. Sementara itu, PSIS menjalin kerja sama dengan situs berita skor88.news.

Menurut Akhmad Hadian Lukita dalam konfirmasi dengan ketiga klub tersebut, perwakilan Arema FC dan PSIS menyebutkan mereka telah menghentikan sementara kerja sama. Penghentian itu dilakukan sampai ada justifikasi hukum terkait situs portal berita yang dimaksud.

Baca Juga: Dilaporkan ke Bareskrim soal Sponsor Judi, Ini Jawaban PT Liga Indonesia Baru

Advertisement

“Penghentian sementara kerja sama itu dilakukan pada satu-dua hari yang lalu. Manajemen Arema FC dan PSIS melakukannya secara sukarela. Tidak ada pemaksaan dari mana pun. Tujuannya murni untuk menjaga agar tidak timbul keresahan di masyarakat,” tambah Akhmad Hadian Lukita.

“Dengan informasi di atas, kami berharap masyarakat Indonesia bisa kembali berpikir obyektif. Tidak ada kerja sama yang dilakukan klub-klub Liga 1 dengan perusahaan perjudian. Kami patuh dengan peraturan negara,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif