SOLOPOS.COM - Mantan pelatih Persis Solo, Jacksen F. Tiago (Instagram)

Solopos.com, SOLO — Jacksen F. Tiago mengakhiri masa baktinya di Persis Solo pada akhir November 2023 dan berlanjut menjadi Direktur Akademi Borneo FC.

Di klub yang kini memimpin klasemen Liga 1 2023 ini, Jacksen Tiago bertugas membina bibit-bibit muda Borneo FC.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Jacksen bukanlah sosok sembarangan di kancah sepak bola Indonesia. Namanya harum baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih.

Pria kelahiran Brasil, 28 Mei 1968 ini datang ke Indonesia pada tahun 1994, memperkuat Petrokimia Putra dan langsung membawa Laskar Kebo Giras menjadi runner up Divisi Utama.

Ia kemudian pindah ke PSM Makassar sebelum kemudian menemukan kejayaan kala memperkuat Persebaya Surabaya.

Bersama Bajol Ijo, saat itu Jaksen sukses menjadi pemain terbaik Liga Indonesia 1996/1997 dan menggondol gelar juara.

Ia kemudian hengkang ke Singapura untuk merumput bersama Geylang United. Sebelum kembali bergabung dengan Persebaya Surabaya.

Jacksen kemudian pensiun di Petrokimia Putra pada 2001 dan langsung memulai kariernya menjadi pelatih setahun setelahnya.

Ia melatih klub internal Persebaya Surabaya, Assyabaab Surabaya.

Kesuksesannya di kompetisi internal tersebut, membuatnya kembali ke Persebaya Surabaya, kali ini sebagai pelatih kepala yang saat itu baru saja terdegradasi ke Divisi Satu.

Persebaya Surabaya diubahnya menjadi tim yang kembali mengerikan dan sukses kembali ke Divisi Utama hanya dalam waktu satu musim.

Kemampuannya mengolah pemain senior dan pemain muda berbuah manis.

Kemenangan Persebaya Surabaya atas Persija Jakarta di Stadion Gelora 10 November saat itu, sukses memberikan gelar Liga Indonesia 2005.

Setelahnya, ia melatih sejumlah klub seperti Persiter Ternate, Mitra Kukar hingga Persita Tangerang.

Tetapi namanya kembali muncul kala menangani Persipura Jayapura di 2008.

Saat itu, dengan ramuan pemain senior dan muda, Jacksen sukses membawa Mutiara Hitam membawa gelar liga sebanyak lima kali.

Bukan hanya gelar liga, permainan di Asia juga menawan. Persipura Jayapura berhasil menembus Semifinal Piala AFC.

Pertandingan paling berkesan, tentu saat menghajar wakil Kuwait, Kuwait SC dengan skor 6-1.

Sebuah prestasi yang belum bisa disamai klub Indonesia setelahnya.

Ia kemudian melatih Timnas Indonesia, Penang FA, Barito Putra dan kembali ke Persipura Jayapura sebelum melatih Persis Solo di tahun 2021.

Prestasinya sukses membawa gelar Liga 2 2021 sekaligus promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Sayangnya, romantisme bersama Persis Solo tidak berlangsung lama.

Ia kemudian mundur sebagai pelatih kepala setelah laga melawan Bhayangkara FC karena hasil buruk di banyak laga.

Dia menyebut Persis Solo butuh suasana baru. Itulah alasannya mengundurkan diri sebagai pelatih.



Dia bukanlah pecundang karena telah menorehkan catatan emas di lembaran sejarah persepakbolaan Indonesia.

“Saya bukan pencundang. Kalau kamu buka buku tentang sepak bola Indonesia, pasti ada nama saya di sana, entah di halaman berapa tapi pasti ada. Tapi Persis butuh suasana baru,” katanya dilansir Solopos.com dari kanal Youtube Sport77 Official, Selasa (20/9/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya