Sport
Rabu, 1 Maret 2017 - 18:25 WIB

Sragen United Siap Tampil di Liga 2

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Indika Wijaya Kusuma (M. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Sragen United resmi didirikan untuk berkompetisi di sepak bola Indonesia.

Solopos.com, SRAGEN — Indika Wijaya Kusuma, 30, pengusaha muda asal Sragen membeli Laga FC Surabaya senilai Rp5 miliar. Klub sepak bola profesional yang bermain di Liga 2 atau liga kasta kedua bersama Persis Solo itu akan berubah nama menjadi Sragen United.

Advertisement

Sragen United sendiri bakal di-launching di Sragen dalam waktu dekat. Sragen United juga bakal ikut kompetisi Liga 2 yang rencananya bakal dimulai pada akhir April 2017 mendatang.

“Kami sudah merampungkan pembelian Laga FC disaksikan Waketum PSSI Iwan Budianto dan notaris. Sesuai aturan dari PSSI, nama klub memang boleh diganti,” kata Indika dalam jumpa pers yang digelar di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sragen, Selasa (28/2/2017).

Advertisement

“Kami sudah merampungkan pembelian Laga FC disaksikan Waketum PSSI Iwan Budianto dan notaris. Sesuai aturan dari PSSI, nama klub memang boleh diganti,” kata Indika dalam jumpa pers yang digelar di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sragen, Selasa (28/2/2017).

Ayah dua anak itu punya pengalaman pernah membantu mengelola Persis Solo di bawah kepemimpinan Manajer Joni Sofyan Erwandi di kancah Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) pada musim 2013-2014. Dia mengaku banyak berguru kepada Joni Sofyan dalam mengelola sebuah klub sepak bola.

“Pak Joni itu guru saya yang mengajari saya banyak hal hingga ada keberanian dari saya untuk membeli klub. Di samping itu, sejak kecil saya punya impian memajukan sepak bola Sragen. Dari dulu saya berharap Sragen punya klub sepak bola profesional yang bisa dibanggakan,” ujar Indika.

Advertisement

Sementara untuk perekrutan calon pemain rencananya bakal digelar dua pekan mendatang. Indika mengutamakan bakat-bakat muda atau di bawah 25 tahun dari Bumi Sukowati untuk menjadi pemain Sragen United. Meski begitu, dia tidak menampik kemungkinan merekrut pemain yang sudah berpengalaman dan punya nama besar di kancah sepak bola nasional.

“Kami butuh sekitar lima pemain yang sudah berpengalaman. Kalau pemain sekelas Cristian Gonzales atau Ahmad Bustomi berstatus free dan bisa diajak bergabung di Sragen United, mengapa tidak?” ujarnya.

Pengusaha muda yang menggeluti bisnis perhotelan dan penginapan di Pantai Indrayanti itu berkomitmen mengelola Sragen United secara profesional. Untuk sementara, dia bakal menjadikan salah satu hotel di Sragen sebagai markas klub. Dia juga berjanji bakal mengikutsertakankan pelatih dan para pemain dalam program asuransi.

Advertisement

“Saya berkomitmen mengelola klub tanpa berorientasi bisnis. Kalau berorientasi bisnis, akan ada pertimbangan untung dan rugi. Kalau rugi dampaknya para pemain tidak digaji. Di Sragen United, tidak ada cerita pemain itu ditelantarkan klub sampai sakit-sakitan atau bahkan tidak dibayar gajinya selama berbulan-bulan,” bebernya.

Indika mengaku sudah memiliki sponsor klub yang bakal menginvestasikan dana sebesar Rp10 miliar untuk Sragen United. Namun, dia masih merahasiakan nama sponsor yang dimaksud. Dengan berdirinya Sragen United, warga Bumi Sukowati bakal memiliki dua klub sepakbola. Selain Sragen United, publik Sragen sudah punya klub PSISra yang bermain di Divisi Tiga.

Ketua PSSI Sragen Purwono menegaskan Sragen United merupakan klub sepak bola profesional yang tidak bernaung di bawah KONI. Klub ini tidak menggunakan sokongan dana dari pemerintah. Meski begitu, Purwono berharap Pemkab Sragen bisa merenovasi Stadion Taruna supaya lebih layak digunakan untuk menggelar pertandingan di kompetisi Liga Dua.

Advertisement

“Meski berbeda klub, Sragen United dan PSISra akan bersinergi. PSISra bisa jadi feeder atau pengumpan bagi Sragen United bila menemukan bibit pesepakbola muda yang berbakat,” terang Purwono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif