SOLOPOS.COM - Pemain Sritex Dragon Pertamina Solo, Tania Rasidi (kiri), berusaha menghindari hadangan pemain Surabaya Fever pada pertandingan Speedy WNBL Indonesia 2012-2013 di Sritex Arena Solo, Minggu (17/3). Sritex Dragon Pertamina Solo kalah atas Surabaya Fever dengan skor 47-60. JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha

Pemain Sritex Dragon Pertamina Solo, Tania Rasidi (kiri), berusaha menghindari hadangan pemain Surabaya Fever pada pertandingan Speedy WNBL Indonesia 2012-2013 di Sritex Arena Solo, Minggu (17/3). Sritex Dragon Pertamina Solo kalah atas Surabaya Fever dengan skor 47-60. JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha

SOLO– Tim putri bola basket Sritex Dragon Pertamina Solo gagal mempersembahkan kado istimewa pada laga terakhir Speedy NBL & WNBL Seri IV di kandangnya, GOR Sritex Arena. Maharani dkk kembali menerima pil pahit setelah ditaklukan juara bertahan, Surabaya Fever dengan skor telak 47-60, Minggu (17/6/2013).

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Sritex yang berada di zona bawah gagal memanfaatkan peluang. Bertanding empat kali secara beruntun sebagai tuan rumah, Sritex Dragon hanya sekali meraih kemenangan, yakni melawan tim lemah, Rajawali Bandung dengan skor 68-43. Sedangkan, tiga pertandingan lain yang dilakoni anak asuh Wempi Wiyanto meraih hasil mengecewakan. Kekalahan Sritex Dragon diperoleh saat melawan tim Sahabat Semarang (55-65), Medco Merah Putih Predators Jakarta (67-65) dan terakhir melawan Surabaya Fever (47-60).

Sritex Dragon mengawali laga cukup buruk saat melawan Surabaya Fever. Pertahanan Sritex kurang sempurna dalam menghalau serangan lawan, sehingga harus merelakan kuarter pertama dengan skor 9-24.

Sritex Dragon yang tak ingin dipermalukan untuk ketiga kalinya di kandang mencoba bangkit. Namun, lagi-lagi pemain Sritex kurang fokus menjaga pergerakan lawan, sehingga kalah di kuarter kedua dengan skor 21-30.

Sulit mengejar ketertinggalan membuat pemain Sritex Dragon justru berada di bawah tekanan. Dalam kondisi tersebut, Maharani dkk sulit menandingi tim lawan. Di kuarter ketiga, Sritex tetap tertinggal dengan skor 28-40.

Harapan Sritex Dragon untuk mengejar ketertinggalan begitu tinggi saat menghadapi kuarter keempat. Tepuk tangan penonton yang mendukung tim tuan rumah sempat mendongkrak semangat Maharani dkk guna mendulang poin. Sritex mencoba bermain cepat. Dengan strategi itu, Maharani dkk sebenarnya sering menembus jantung pertahanan lawan. Sayangnya, anak asuh Wempi bermasalah di finishing. Tembakan dua angka dan tiga angka pemain Sritex Dragon sering mengalami kegagalan. Hal inilah yang menyebabkan pemain Sritex sedikit frustasi.

Sebaliknya, Surabaya Fever lebih memilih bermain tenang dan menguasai pertarungan bola-bola rebound. Gabriel Sophia dan Marlina Herawan menjadi pemain kunci yang mengobrak-abrik permainan Sritex Dragon. Di kuarter keempat, Sritex Dragon yang sudah kehabisan energi harus takluk dengan skor 47-60.

“Meski kalah, saya menilai visi bermain anak-anak sudah benar. Api semangatnya sudah muncul di laga ini,” kata Wempi saat ditemui wartawan seusai pertandingan.

Pelatih Surabaya Fever, Mari Valencia, mengatakan semangat yang dibangun Marlina dkk di tengah lapangan sangat bagus. Hal itu memacu Surabaya Fever untuk meraih kemenangan di laga terakhir di Solo.

“Kami tetap yakin bisa meraih poin demi poin di setiap pertandingan. Kami tetap ingin menjadi yang terbaik di kompetisi ini [WNBL],” kata Valencia.

Di laga WNBL lainnya, Tomang Sakti (Tomsak) Mighty Bees Jakarta sukses menghajar perlawanan Sahabat Semarang dengan skor 85-57.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya