SOLOPOS.COM - Steven Gerrard akan meninggalkan Liverpool musim ini. Namun kapten ini belum pernah juara liga Inggris. Ist/dok

Steven Gerrard tinggalkan Liverpool musim ini. Namun selama bergabung dengan The Reds dia belum pernah meraih juara Liga Premier.

Solopos.com, LIVERPOOL — Semua piala yang telah dikoleksi Steven Gerrard bersama Liverpool mungkin tak lengkap selama ia belum pernah memenangi Premier League. Adakah kesempatan itu datang padanya musim ini?

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Gerrard sudah menjadi “Merah” sejak memasuki akademi Liverpool FC pada usia 9 tahun. Kontrak profesionalnya ia miliki sejak usia 17 tahun, dan setahun kemudian melakoni debutnya di tim pertama di Premier League.

Sejak itu, hingga kini saat menutuskan untuk meninggalkan The Reds, setelah ratusan pertandingan, Gerrard masih membela Liverpool. Dari semenjak predikatnya adalah “remaja berbakat”, lalu pemain andalan, lalu kapten tim, dan kemudian ikon klub, pria bertampang pendiam ini selalu ada di Anfield.

Di musimnya yang ke-17 di level profesional bersama Liverpool, Gerrard memiliki 10 medali: 2 Piala FA, 3 Piala Liga, 1 Community Shield, 1 Liga Champions, 1 Piala UEFA, dan 2 Piala Super Eropa.

Cukupkah itu untuk seorang sekaliber Gerrard? Mungkin ya, tapi kemungkinan terbesar adalah tidak. Tak ada gelar tertinggi untuk setiap pemain Liga Inggris kecuali titel Premiership.

Ia pastinya tidak sendiri. Pasti banyak pemain bagus yang seumur hidupnya tak pernah memenangi kompetisi domestik. Tapi “sayangnya”, Gerrard bukanlah mereka. Gerrard adalah salah satu gelandang terbaik yang pernah dilahirkan Inggris di eranya — dan dia adalah simbol klub yang juga besar: Liverpool.

“Diakah pemain terbaik dunia? Dia mungkin tidak mendapat perhatian seperti pada Messi dan Ronaldo, tapi ya, saya pikir dialah yang terbaik. Dia punya kemampuan passing luar biasa, bisa tekel dan mencetak banyak gol. Tapi yang paling penting adalah dia memberikan kepercayaan diri dan keyakinan pada rekan-rekannya di lapangan. Anda tak bisa mempelajari itu. Pemain seperti dia sudah begitu sejak lahir,” demikian Zinedine Zidane di tahun 2009 seperti dilansir detiksport.

Sejumlah klub besar lain pernah berharap bisa memiliki seorang Gerrard. Chelsea adalah salah satu yang pernah terang-terangan ingin merekrut bapak tiga anak itu. Dan itu pernah diakui sendiri oleh Gerrard, bahwa dirinya ditawari pindah ke Stamford Bridge di tahun 2005, setelah klub itu menjuarai Liga Inggris musim 2004/2005.

Tapi Gerrard memutuskan bertahan di Liverpool. Dia bisa saja pindah ke klub lain yang bisa menawarinya gelar juara, dan di saat dirinya masih di puncak performa. Tapi sekali lagi, tidak. Sang kapten terus bertahan di tempatnya — sampai hari ini ia mengumumkan akan pergi dari situ.

Seperti hidup, waktu buat Gerrard di Liverpool mungkin sudah berakhir. Semestinya tak ada yang salah dengan itu. Stevie G sudah menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk klub tersebut. Kalaupun nanti ia memberi buat klub lain, itu pasti sedikit.

Apa yang masih bisa dilakukan Liverpool adalah memberinya kado perpisahan yang tiada taranya. Kalau itu masih memungkinkan, kado terbaik itu adalah gelar Premiership musim ini.

Mungkinkah? Posisi delapan setelah 20 pertandingan, terpaut 17 angka dengan tim pemuncak klasemen sementara, well, realistisnya adalah sangat berat. Tapi, ini memang klise, sepakbola tidak bisa meniadakan sesuatu sampai menit terakhir. Mungkin saja, mungkin saja Liverpool mendapat kekuatan ekstra entah dari mana, dan tim-tim pesaingnya mengalami cobaan sedemikian rupa, sehingga ada jalan lebih lempang buat suporter Liverpool untuk melepas pahlawannya itu dengan kebahagiaan — bahwa mereka juga bisa memberi gelar yang diidam-idamkan buat sang kapten. (JIBI/SOLOPOS/dtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya