SOLOPOS.COM - Rahmad Darmawan (Istimewa/google image)

Solopos.com, JAKARTA— Pelatih Timnas Usia 23, Rahmat Darmawan (RD), mengaku sangat mendukung dengan pernyataan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Roy Suryo yang akan menghentikan naturalisasi pemain timnas.

Saat dihubungi Espos, Selasa (24/9), RD mengatakan talenta pemain sepak bola Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan para pemain naturalisasi. Namun, kata RD, sistem pembinaan sepak bola di Indonesia masih sangat kurang untuk memunculkan bibit-bibit pemain berbakat.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

“Saya setuju naturalisasi ditiadakan. Namun pemerintah harus konsekuen untuk secara serius membenahi sistem pembinaan sepak bola Indonesia. Saat ini, minimnya kompetisi di setiap daerah secara regular hampir tidak ada. Padahal ini adalah pintu utama bagi pemain-pemain berbakat di daerah untuk muncul,” katanya.

RD menyampaikan ada empat hal yang harus dibenahi oleh pemerintah melalui PSSI. Yang pertama , kata RD, Perbaikan infrastruktur hingga ke tingkat pengurus cabang (Pengcab) PSSI. RD merasa prihatin dengan kondisi lapangan sepak bola jika sedang berjunjung ke daerah.

Yang kedua, lanjut RD, pelaksanaan pelatihan untuk para pelatih. Rd menyarankan, PSSI secara regular mengadakan pelatihan dengan mendatangkan pelatih professional dari luar negeri, atau mengirim para pelatih muda berbakat untuk mengikuti kursus kepelatihan di luar negeri.

Ketiga, RD menyampaikan penyelenggaraan kompetisi regular hingga ke tingkat pengcab. Hal ini, kata RD dimaksudkan untuk memberi kesempatan para pemain berbakat untuk muncul dalam kompetisi yang digarap secara profesional.

Terakhir, papar RD, pembinaan pemain muda mulai dari tingkat sekolah sepak bola (SSB) mulai saat ini harus segera dilaksanakan secara sistematis. Artinya, kata RD, PSSI hingga tingkat pengcab, harus ikut melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap SSB yang ada di wilayahnya.

“Tanpa pemerintah, kondisi sepakbola Indonesia tidak akan perkembang dengan baik. Bagaimanapun pemerintah harus segera turun tangan untuk memperbaiki persepakbolaan Indonesia,” pungkasnya.

Terkait dengan pernyataan Menpora mengenai larangan Ivan Dimas DKK menyentuh dunia hiburan tanah air, RD berpendapat lain. “Kalau melihat usia mereka, memang perlu dibatasi untuk tidak menyentuh dunia hiburan. Namun saat mereka beranjak menjadi pemain profesional kelak, justru mereka butuh itu untuk aktualisasi diri,” pungkasnya. (Guruh Cahyono/JBBI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya