Sport
Selasa, 28 Juni 2022 - 19:38 WIB

Suporter Nyalakan Flare di Stadion Manahan, Begini Sikap Panpel

Ichsan Kholif Rahman  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pendukung Persis Solo menyalakan flare untuk memberikan dukungan saat tim tuan rumah menghadapi Persita Tangerang pada pertandingan Grup A Piala Presiden 2022 di Stadion Manahan, Solo, Senin (27/6/2022). (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/rwa)

Solopos.com, SOLO—Seusai laga Piala Presiden 2022 antara Persis Solo melawan Persita Tangerang pada Senin (27/6/2022) malam, sejumlah suporter menyalakan flare. Hal itu menjadi catatan tersendiri bagi panita pelaksana (panpel) Stadion Manahan dalam Piala Presiden 2022.

Ketua Panpel Stadion Manahan, Ginda Ferachtriawan, meminta penonton yang menyalakan flare agar meminta maaf secara terbuka. Hal itu sebagai wujud iktikad baik sehingga panpel dapat melaporkan ke manajamen Persis Solo.

Advertisement

Dia menuturkan saat kejadian berada di pintu luar stadion. Setelah mendapat laporan suporter menyalakan flare dia langsung lari dan saat tiba di lokasi flare sudah mati namun masih menyisakan asap.

Baca Juga: Jadwal Piala Presiden 2022 Hari Ini, Perebutan 1 Tiket Tersisa 8 Besar

Advertisement

Baca Juga: Jadwal Piala Presiden 2022 Hari Ini, Perebutan 1 Tiket Tersisa 8 Besar

“Tentu ini sangat disayangkan. Sudah tahu itu dilarang. Tapi masih saja ada suporter yang nekat menyelundupkan, bahkan menyalakan. Kedewasaan suporter sangat penting. Apalagi mau menyambut Liga 1 juga, mau jadi tuan rumah Piala Dunia (Piala Dunia U-20).  Ini jadi pembelajaran kita semua. Saya minta oknum tersebut bertanggung jawab kemudian meminta maaf secara terbuka,” kata Ginda kepada Solopos.com, Selasa (28/6/2022).

Ginda mengatakan panpel dan aparat kepolisian sudah melakukan pengecekan secara teliti. Namun dia menyebut seketat apa pun aturan jika tidak ada kesadaran dari penonton akan sama saja.

Advertisement

Baca Juga: Persis Solo Tanpa Kemenangan di Piala Presiden, Begini Komentar Jacksen

Terkait denda setelah kejadian itu, Ginda mengatakan itu merupakan kebijakan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai penyelenggara turnamen.

“Besarannya denda berapa, kemudian siapa yang didenda nanti keputusan LIB ya, kami tinggal memberi catatan pada laporan evaluasi. Regulasinya ada,” kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Advertisement

Secara umum, Ginda menuturkan turnamen pramusim tersebut di Kota Solo berjalan tertib. Tidak ada kejadian pelemparan botol, perusakan infrasturktur, konvoi, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Kalah dari Persita 0-1, Persis Solo Juru Kunci Klasemen Akhir Grup A

“Catatan panpel masih ada penonton yang nekat datang tapi tak memiliki tiket, padahal sudah disampaikan tidak ada penjualan tiket on the spot,” ujarnya.

Advertisement

Ginda menyebut dua pertandingan dalam satu hari sangat memberatkan dari sisi pengamanan maupun pengaturan suporter. “Apalagi saat kesebelasan memiliki suporter fanatik dan datang saat pertandingan seperti kejadian Jumat lalu,” kata Ginda.

Kesulitan terutama saat pengaturan parkir karena lahan parkir Stadion Manahan itu terbatas dan tidak bisa untuk menampung kendaraan penonton dua pertandingan bila tiket terjual habis. Hal itu bakal disampaikan kepada LIB untuk dipertimbangkan sebelum menggelar Liga 1 mendatang.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif