SOLOPOS.COM - Suyatno (SOLOPOS/Imam Yuda S)
Sikapnya tegas, gaya bicaranya ceplas-ceplos dan enggan menyembunyikan sesuatu. Namun, sikap kerasnya ini membuat banyak atlet berprestasi di tingkat lokal, nasional bahkan internasional, lahir dari tangan pria bernama lengkap Suyatno.
Meski terkesan bertangan dingin terhadap anak didiknya, pria kelahiran Karanganyar 31 Desember 1945 ini sebenarnya sosok yang lembut dan perhatian.
Saking perhatiannya, pelatih tim atletik pelajar ini pun rela merogoh kocek pribadinya.
Saking perhatiannya, pelatih tim atletik pelajar ini pun rela merogoh kocek pribadinya.
Ini salah satunya dibuktikan, dengan tidak pernah meminta uang iuran sepeser pun pada para pelajar yang berlatih di bawah bimbingannya.
Meskipun berbagai pihak memintanya untuk mematok tarif atas jasa yang diberikannya, suami dari Yuke Wulandari ini pun dengan tegas menolak.
Bahkan atas ketulusannya membina para atlet pelajar ini, Yatno, begitu ia disapa, tak jarang turut memberi fasilitas bagi sang murid secara cuma-cuma. Mulai dari membelikan sepatu hingga membiaya atletnya dengan dana pribadi saat tampil di berbagai kejuaraan.
Alhasil, banyak atlet berprestasi yang lahir dari bimbingannya, sebut saja sprinter nomor satu di kawasan Asia Tenggara, Suryo Agung Wibowo yang dibinanya pada era 1995-an dan mantan peraih perak PON XVI 2004 Palembang pada cabang lompat tinggi, Nanang Himawan.
Semua kerja keras, pria yang juga berprofesi sebagai guru bidang studi olah raga di SMPN 20 Solo ini tak lain demi kebaikan atletnya.
Pengorbanan dan kerja kerasnya akan terbayar saat menyaksikan para atletnya mampu mengharumkan nama Solo, baik di level nasional maupun internasional.
“Dengan mereka memberikan prestasi yang bagus, sudah membuat saya senang,” tegasnya.
(Imam Yuda Saputra)