SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Meskipun sudah mulai bisa beradaptasi dengan body protector elektrik, namun tim taekwondo DIY masih keteteran dengan alat tersebut.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

“Kami masih butuh penyesuaian dengan alat ini. Karena kami baru mencoba alat ini kira-kira satu bulan dan kami akan memaksimalkan waktu yang tersisa,” papar pelatih taekwondo DIY, Huhu Martono kepada Harian Jogja belum lama ini.

Huhu menginstruksikan kepada atletnya untuk merasakan setiap tendangan mereka dan tidak asal tendan. Hal itu bertujuan agar setiap taekwondoin merasakan serangan seperti apa yang tepat sasaran sensor dan yang menghasilkan poin.

“Dari seluruh atlet kami, hanya Lia Karina Mansur yang terbiasa dengan alat ini karena ia sempat jadi atlet Pelatnas. Bahkan dua atlet kami yang kami kirim ke Taiwan dua bulan juga keteteran,” imbuh Huhu.

Dua taekwondoin tersebut adalah Fitriana Mansur dan Fisna Deska yang berlatih selama dua bulan di Taiwan serta mengikuti event Taiwan Open. Menurut ofisial yang mendampingi mereka selama di Taiwan, kedua taekwondoin tersebut masih kepayahan menggunakan body protector tersebut ketika bertanding.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya