SOLOPOS.COM - Nathan Tjoe Aon saat membela Timnas U-23 Indonesia kontra Australia di fase grup Piala Asia U-23, beberapa hari lalu. Indonesia menang 1-0 atas Australia setelah menunggu 43 tahun. (Istimewa)

Solopos.com, DOHA — Absennya Nathan Tjoe Aon sebagai algojo dalam adu penalti Timnas U-23 versus Korea Selatan, pada babak perempatfinal Piala Asia U-23, Jumat (26/4/2024) dini hari, menjadi tanda tanya besar bagi publik sepak bola Tanah Air.

Pasalnya, Nathan Tjoe saat ini menjadi bintang yang paling bersinar di Timnas U-23 Indonesia.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal ini tidak lepas dari peran besarnya di lini tengah Garuda Muda menghadapi lawan-lawan kuat sejak fase grup.

Nathan yang kini bermain di klub Belanda, SC Heerenveen, menjadi aktor penting kemenangan Garuda atas Australia (1-0), Yordania (4-1), dan Korea Selatan (2-2/11-10).

Ia mampu bersinergi dengan Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Justin Hubner dan lain-lain sehingga Timnas menjadi momok bagi tim-tim besar tersebut.

Pemberitaan Nathan kian heboh setelah dirinya kembali ke klub seusai Indonesia lolos dari fase grup. Pasalnya, peminjaman Nathan hanya dikabulkan klub selama satu pekan.

Tapi Nathan akhirnya kembali lagi ke Qatar setelah Ketua Umum PSSI Erick Thohir sukses melobi petinggi SC Heerenven.

Nathan Tjoe Aon pun diizinkan klub untuk membela Timnas U-23 Indonesia hingga akhir turnamen.

Namun yang mengagetkan publik, saat drama adu penalti alot versus Korsel terjadi Nathan justru tidak masuk dalam daftar algojo Merah Putih.

Melalui kanal Youtube Bung Harpa, wartawan Haris Pardede, mengatakan dirinya sempat mewawancarai Nathan Tjoe seusai laga dan bertanya tentang hal itu.

Menurutnya, Nathan mengatakan dirinya tidak masuk dalam daftar 10 algojo Merah Putih.

Seperti diketahui, Korsel harus bermain dengan 10 pemain sejak babak kedua sehingga saat adu penalti Timnas Indonesia juga hanya boleh mendaftarkan 10 algojo.

Hal itu sesuai dengan regulasi FIFA bahwa ketika terjadi adu penalti jumlah penendang harus imbang dari kedua tim.

Haris Pardede menambahkan, Nathan Tjoe sebenarnya siap menjadi penendang.

“Dia mengatakan memang tidak ada di daftar. Tapi dia menjawab siap saja jika ditugaskan menjadi penendang penalti,” kata Haris Pardede yang menjadi salah satu peliput dari Indonesia di Piala Asia U-23.

Menurut Haris, kendati tak terpilih sebagai algojo penalti Nathan gembira karena Indonesia akhirnya sukses mempecundangi Korsel.

Daftar penendang penalti memang menjadi wewenang pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Pelatih akan menanyai pemain-pemain yang siap tapi keputusan siapa yang ditugaskan menjadi hak prerogatif Shin Tae-yong.

Seperti diketahui, dalam drama adu penalti alot pada Jumat pagi kemarin Timnas U-23 Indonesia keluar sebagai pemenang dengan skor 11-10.

Tendangan penalti dilakukan hingga 12 kali karena kedudukan sama kuat. Dua pemain Korsel gagal menyarangkan gol sedangkan dari Indonesia hanya satu orang, yakni Arkhan Fikri.

Akhirnya Pratama Arhan menjadi pahlawan setelah tendangan keduanya kembali membobol gawang Korsel.

Di kubu Indonesia, selain Arkhan Fikri (Arema FC) yang gagal, algojo lainnya yaitu Ramadhan Sananta (dua kali), Pratama Arhan (dua kali), Rafael Struick, Marselino Ferdinan, Justin Hubner, Jeam Kelly Sroyer, Rizky Ridho, Muhammad Ferrari, dan Ernando Ari Sutaryadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya