SOLOPOS.COM - Pelatih PSIS Semarang Gilbert Agius (kiri) dan Giovani Numberi memberi keterangan pers setelah memenangi laga melawan Persikabo 1973 dengan skor 3-2 dalam pekan ke-16 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Jumat (20/10/2023). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar).

Solopos.com, SAMARINDA — Klub kebanggaan warga Semarang dan sekitarnya, PSIS Semarang gagal membuat kejutan kala melawat ke kandang Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, Sabtu (9/12/2023) malam.

Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS, kalah 0-2 dari klub asal Kalimantan Timur itu.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Meski kalah, PSIS masih bertahan di peringkat empat BRI Liga 1 dengan poin 37.

Saingan terdekat adalah RANS Nusantara yang berada di peringkat kelima setelah mengumpulkan poin 32.

Namun jika tidak berhati-hati, PSIS Semarang berpotensi terlempar dari empat besar BRI Liga 1 yang menjadi syarat Championship Series.

Apalagi untuk pertandingan berikutnya laga kandang PSIS digelar tanpa penonton sebagai imbas hukuman atas kerusuhan suporter beberapa hari lalu.

Berlaga tanpa suporter akan merugikan PSIS karena tekanan terhadap tim tamu menjadi berkurang.

Diberitakan sebelumnya, PSIS Semarang dalam kondisi psikologi kurang bagus saat melawat ke kandang Borneo FC pada pekan ke-22 BRI Liga 1 2023/24 di Stadion Segiri, Samarinda, Sabtu (9/12/2023) malam.

PSIS dihukum berat PSSI terkait kericuhan suporter seusai laga versus PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Semarang pada Minggu (3/12/2023) lalu.

Laga kandang Laskar Mahesa Jenar dilarang dihadiri suporter hingga akhir musim Liga 1.

Tentu saja ini menjadi kerugian besar bagi PSIS. Selain rugi pendapatan dari tiket penonton, PSIS juga butuh dukungan penuh suporter untuk terus bisa bertahan di empat besar klasemen sebagai syarat masuk ke fase Championship Series.

“Ini hukuman yang sangat berat dan tidak adil. Kami mengajukan banding. Ada orang menginjak-injak rumah kami tapi malah kami yang dihukum,” tandas bos PSIS, Yoyok Sukawi kepada Solopos.com.

Sementara bagi Borneo yang kini memuncaki klasemen Liga 1, ini menjadi laga terakhir mereka di Stadion Segiri sebelum direnovasi.

Pelatih Pieter Huistra menargetkan laga harus dimenangkan sebagai tanda mata laga terakhir di Stadion Segiri.

“Tapi ini adalah pertandingan terakhir di musim ini di Segiri. Dan musim depan, kami akan memiliki stadion yang sangat bagus di sini musim depan. Tapi kamu benar, musim ini adalah laga terakhir di Segiri. Kami ingin mengakhirinya dengan perasaan dan penampilan bagus. Kami butuh penampilan yang bagus karena PSIS Semarang dan Persib adalah salah satu tim terbaik di liga. Jadi, kami harus tampil dengan full team,” ujar pelatih asal Belanda itu.

Dia semakin optimistis untuk meraih 3 poin. Selain modal apik dari laga-laga sebelumnya, kondisi pemain juga bisa sangat baik jelang laga melawan PSIS.

Menurutnya pemain akan memberikan 100 persen kemampuannya untuk melanjutkan tren positif.

Seperti diketahui, saat ini tim berjuluk Pesut Etam kokoh di puncak klasemen sementara dengan perolehan 45 poin, selisih 5 poin dengan Persib Bandung dan Bali United yang bercokol di bawahnya.

“Saat ini kami dalam kondisi baik. Semuanya sehat jadi kami harus membuat pilihan siapa yang akan masuk dan siapa yang tidak. Para pemain muda saat ini bersama tim U20 untuk menghadapi Persis Solo, jadi mereka akan menghadapi pertandingan juga. Semua orang sedang fit dan siap untuk bermain,” tutur Pieter Huistra.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Prediksi Borneo FC Vs PSIS: Pesut Etam Ingin Tutup Laga di Segiri dengan Manis”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya