SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, PHNOM PENH – Timnas Indonesia U-22 menantang Thailand pada babak final Piala AFF U-22 2019. Indonesia pun patut mewaspadai Thailand yang merupakan salah satu tim top di Asia Tenggara.
Indonesia lolos ke babak final Piala AFF U-22 setelah mengalahkan Vietnam dengan skor tipis 1-0. Luthfi Kamal menjadi pahlawan Garuda Muda berkat golnya melalui tendangan bebas. Sementara Thailand melaju ke partai puncak usai mengalahkan tuan rumah Kamboja melalui adu penalti.
Gelandang Indonesia, Rafi Syarahil, menyebut ada sejumlah sektor yang perlu diwaspadai saat melawan Thailand. Salah satunya adalah pola serangan switch play yang memang kerap diperagakan Thailand di Piala AFF U-22 kali ini.
Switch play sendiri merupakan pola serangan yang kerap memindahkan bola dari satu sisi ke sisi lainnya dalam waktu cepat untuk membongkar dan membuka celah pertahanan lawan. Umpan lambung menyilang kerap menjadi tumpuan dalam memindahkan posisi bola ke sisi lapangan yang berlawanan dalam situasi menyerang.
“Pelatih bilang kalau Thailand mainnya switch play, saya melihat sendiri, kalau Thailand bermain seperti itu. Jadi itu yang harus diantisipasi,” kata Rafi seperti dikutip dari Suara.com, Senin (25/2/2019).
Biasanya untuk mengantisipasi pola serangan switch play, tim yang sedang bertahan harus bisa melakukan kawalan di setiap sisi lapangan demi menutup jalur umpan silang lambung. Hal itu akan memaksa pemain lawan melakukan umpan-umpan pendek.
Di sisi lain, Rafi menyatakan tak terbebani dengan harapan paar suporter. “Malah jadi motivasi, suporter kan mendukung kita. Jadi semakin suporter mendukung membuat kita semakin semangat untuk meraih juara,” tandasnya.