SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Agus Yuwono benar-benar mendapat tantangan besar dalam menyusun kekuatan Persis Solo musim ini. Bagaimana tidak, mayoritas rekrutan sang pelatih sejauh ini adalah muka baru yang butuh waktu untuk beradaptasi dengan skema permainan tim. Rata-rata pemain lama yang dipertahankan pun bukanlah pemain inti di musim lalu.

Bisa dibilang, pelatih asal Malang ini bakal membentuk tim yang benar-benar baru untuk mengarungi persaingan Liga 2 2019. Rekrutan anyar nan berpengalaman seperti striker Ugik Sugiyanto dan kiper Sukasto Effendi diyakini hampir pasti mendapatkan slot pemain inti. 

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Demikian halnya Hapidin yang bakal dipercaya mengisi pos gelandang serang menyusul kemampuannya menyayat dari sisi sayap. Aroma baru di lini tengah bakal bertambah apabila Ilhamul Irhaz sepakat berlabuh ke Persis.

Praktis di lini tengah hanya tersisa Tegar Hening Pangestu sebagai muka lama yang berpeluang besar menjadi pemain inti. Oky Derry memang bisa dipasang di gelandang bertahan, tapi posisi idealnya adalah bek sayap. Di posisi itu pun dia masih harus bersaing dengan pemain muda Persis, Dedi Tri Maulana yang mengincar posisi pemain inti di musim keduanya bersama Persis. 

Di posisi jantung pertahanan, duet anyar Susanto dan Jodi Kustiawan perlu membuktikan diri mampu sekuat karang seperti Asyraq Ghufran dan Ikhwan Ciptady yang memilih hijrah ke PSS Sleman. Berkat ketangguhan Asyraq dan Ikhwan, Persis menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit kedua di fase grup Liga 2 musim lalu (16 gol). 

Jodi diprediksi tinggal menghitung hari bergabung dengan Persis lantaran sudah mengikuti tes medis. Adapun mantan pemain PSIM Jogja, Crah Angger, bakal menjadi kompetitor sepadan bagi Andreantono Oriza di sektor bek sayap apabila resmi menerima pinangan Laskar Sambernyawa. Andreantono resmi kembali ke Persis setelah musim lalu sempat membela PSIR Rembang dan PSIK Kendal. 

“Perombakan besar-besaran tim tentu ada keuntungan dan kerugiannya. Namun kami melihat hal ini justru bisa menjadi ajang pembuktian sejauh mana tangan dingin coach Agus,” ujar perwakilan Surakartans, Adith, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (23/2/2019).

Adith menyebut membangun chemistry dan kesolidan tim bakal menjadi tantangan terbesar pelatih musim ini. Menurutnya, tak mudah membentuk kerja sama tim seusai perombakan total. “Tidak bisa instan. Namun kami percaya coach Agus bisa memberikan yang terbaik. Sudah saatnya dia lepas dari bayang-bayang pelatih sebelumnya.”

Agus Yuwono dalam sebuah kesempatan mengatakan butuh tiga sampai empat tahun bagi sebuah tim untuk membangun skuat yang padu. Eks Pelatih Perseru Serui itu mengaku bakal memanfaatkan waktu persiapan yang ada untuk memoles kolektivitas tim. “Dengan banyaknya pemain baru idealnya persiapan sekitar empat bulan. Kami akan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.” (Chrisna Chanis Cara/JIBI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya