Sport
Selasa, 28 April 2020 - 17:30 WIB

Telat Bayar Gaji Pemain, Persis Solo Beralasan Sudah Beri DP Kontrak hingga 20%

Chrisna Chaniscara  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo berfoto sebelum pertandingan persahabatan melawan Semen Padang di Stadion Manahan, Solo, Kamis (5/3/2020). (Solopos/ M. Ferri Setiawan)

Solo Solopos.com, SOLO – Persis Solo menolak terus dipojokkan terkait keterlambatan pembayaran gaji pemain. Manajemen beralasan sudah menggelontorkan uang muka kontrak yang jumlahnya tak sedikit bagi Hapidin dkk. di awal musim.

Nominal DP plus gaji yang sudah dibayarkan hingga Februari diklaim sudah mencapai 25% dari nilai kontrak secara keseluruhan. Manajer Persis, Hari Purnomo, mengatakan 25 pemain telah menerima uang muka kontrak saat menandatangani perjanjian kerja sama dengan klub.

Advertisement

Wali Kota Solo Bakal Laporkan Ibu Kos yang Usir 3 Perawat ke Polisi

Hanya dua pemain Persis Solo yang cuma mengandalkan skema gaji bulanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hari menjelaskan DP yang diberikan bervariasi mulai 10% sampai 20% dari nilai kontrak.

Advertisement

Hanya dua pemain Persis Solo yang cuma mengandalkan skema gaji bulanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hari menjelaskan DP yang diberikan bervariasi mulai 10% sampai 20% dari nilai kontrak.

“Nominal DP apabila ditambah dengan gaji hingga bulan Februari itu jika dikalkulasi sudah 25% dari nilai kontrak, bahkan lebih,” ujar Hari saat dihubungi Solopos.com, Senin (27/4/2020).

Hari mencontohkan Bruno Casimir sudah diberi uang muka Rp100 juta dari total nilai kontrak sebesar Rp500 juta. Pemasukan sang pemain masih ditambah gaji yang diberikan Januari dan Februari dengan total Rp70 juta. Artinya bek kelahiran Kamerun itu sudah mengantongi Rp170 juta atau 34% dari nilai kontrak secara keseluruhan.

Advertisement

“Pemain justru malah mendapat nominal lebih sedikit [hingga April] apabila klub hanya mengandalkan skema pembayaran gaji bulanan tanpa pemberian uang muka,” klaim Hari.

Kebijakan PSSI

Sebagai informasi, PSSI menyatakan klub dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang telah disepakati dengan pemain, pelatih dan ofisial. Ihwal gaji, klub membayar maksimal 25% dari kewajiban yang tertera di kontrak kerja selama Maret sampai Juni.

Perbedaan cara pandang dalam menyikpai regulasi terkait gaji menjadi pangkal mula perselisihan penggawa Persis Solo dengan manajemen. Pemain Persis yang diwakili kapten Bruno Casimir menilai manajemen memberi tafsir sendiri atas aturan PSSI. Sang pemain menyebut pemain berhak menerima 25% gaji hingga Juni, terlepas dari uang muka kontrak yang diberikan.

Advertisement

Patut Dicontoh, 28 Orang Klaster Gowa di Sragen Sukarela Masuk Gedung Karantina

“Mereka tidak kunjung bayar gaji sampai Juni karena pemain dianggap sudah terima gaji lebih dari 25% dari nilai kontrak. Padahal tim-tim lain tetap membayar 25% gaji [dari Maret sampai Juni],” ujar Bruno beberapa waktu lalu.

Sesepuh Pasoepati, Mayor Haristanto, mendorong manajemen dan pemain saling memahami kondisi sulit yang tengah terjadi di masa pandemi Covid-19. “Kalau semua ingin menangnya sendiri ya susah, harus ada solusi tengah berangkat dari regulasi yang ada,” saran Mayor.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif