Sport
Selasa, 4 Juli 2017 - 17:25 WIB

Tentang Julian Draxler, Kapten Muda Jerman yang Jadi Pemain Terbaik Piala Konfederasi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Julian Draxler (JIBI/REUTERS/Maxim Shemetov)

Piala Konfederasi 2017 diwarnai dengan Julian Draxler yang menjadi pemain terbaik.

Solopos.com, ST. PETERSBURG – Beban berat tersemat pada pundak Julian Draxler saat ditunjuk sebagai kapten Timnas Jerman di Piala Konfederasi 2017. Maklum, pengalaman Draxler di level timnas masih cukup minim untuk memimpin sebuah tim di sebuah turnamen. Apalagi, dia baru berusia 23 tahun.

Advertisement

Tugas Draxler semakin berat karena tim yang dipimpinannya mayoritas masih sangat muda dan minim jam terbang. Dia bahkan menjadi pemain yang paling banyak mengantongi cap dibandingkan rekan-rekannya, dengan hanya mengantongi 36 cap.

Namun sejak awal, Pelatih Jerman, Joachim Low, tidak ragu menunjuk gelandang serang Paris Saint Germain (PSG) tersebut sebagai leader Der Panzer di Piala Konfederasi 2017. Draxler dipilih sebagai kapten karena Low sengaja tidak membawa serta para pemain senior dan berpengalaman, seperti Manuel Neuer (kapten tetap Jerman), Mats Hummels, Thomas Muller, Sami Khedira, dan Jerome Boateng.

Dalam data Squawka, Draxler merupakan  kapten termuda Jerman yang berhasil di sebuah turnamen sejak 1912, dengan usianya 23 tahun. “Dia pemain yang bisa memimpin tim dalam beberapa tahun ke depan, generasi setelah Neuer, Khedira, Hummels, dan Boateng,” ujar Low seperti dilansir Fifa.com.

Advertisement

Draxler sebenarnya bukan tipe kapten yang cerewet dan galak di hadapan rekan-rekan setimnya saat berada di ruang ganti. Dia merupakan pribadi yang pendiam. Gelandang Jerman, Emre Can, pernah mengakui bagaimana Drexler tidak banyak bercakap saat di ruang ganti. Namun ketegasannya ditunjukan di lapangan.

Keputusan Low menunjuk Draxler sebagai kapten tidak salah. Eks gelandang Wolfsburg yang sempat menjadi rebutan klub-klub besar di bursa transfer Januari lalu tersebut sukses menjadi leader di lapangan. Sejak awal turnamen hingga babak final, peran Draxler di skuat muda Der Panzer ini sangat vital.

Draxler tetap tenang meski Jerman mendapat tekanan bertubi-tubi dari Chile pada babak pamungkas di Saint Petersburg, Senin (3/7/2017) dini hari WIB. Dalam catatan Opta, akurasi operan pemain yang pernah menolak tawaran Arsenal hingga Manchester United tersebut bahkan mencapai 96%! Tak ayal, ia akhirnya dinobatkan sebagai pemain terbaik dan berhak meraih Golden Ball di Piala Konfederasi 2017.

Advertisement

“Secara pribadi, turnamen ini sangat-sangat penting karena saya memegang peran baru. Akhirnya, kami bisa berlibur dan kami membawa serta trofi untuk dibawa pulang,” jelas Draxler dengan girang, seperti dikutip ESPN.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif