SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, SOLO – Kasus salah nomor punggung yang membuat Persis Solo harus bermain hanya dengan 10 pemain saat menghadapi Martapura FC di Stadion Wilis, Kota Madiun, Minggu (14/7/2019), menjadi perbincangan hangat di media sosial dan para penikmat sepak bola. Salah satu pihak yang mendapat sorotan adalah penyedia jersey untuk sang pemain.
M. Shulton Fajar mendapat jersey dengan nomor 94. Namun, ia didaftarkan ke PT. Liga Indonesia Baru (LIB) dengan nomor 44. Pada laga kontra Martapura FC, pemain bersangkutan gagal melakukan debut.
Beberapa pihak menyalahkan pembuat jersey karena kesalahan itu. Namun, sang pembuat mengklarifikasi jika pihaknya mencetak nomor jersey sesuai permintaan manajemen. Jersey tersebut dicetak oleh Saestu Apparel Solo.
CEO Saestu Apparel, Bogi Dirgantara, menceritakan dirinya duduk di kursi VIP stadion untuk menonton jalannya laga, Minggu. Namun, ia kemudian melihat keramaian tak wajar di bagian bawah stadion.
“Saya dipanggil ke bawah, ternyata masalah jersey itu. Semua pelatih, pemain juga menanyakan itu. Saya cek semua datanya. Datanya saya benar, nomornya 94. Kemungkinan waktu pendaftaran ke PSSI, nomornya 44,” terangnya saat ditemui Solopos.com, Senin (15/7/2019).
“Data dari manajemen yang mengurus, lalu saya bikin jersey sesuai nama, nomor punggung, dan ukuran jersey,” terang dia.
Ia sempat bertanya kepada Shulton langsung. Shulton mengatakan kepadanya dulu, sebelum meneken kontrak bersama Persis, Shulton ingin memakai nomor 44. Tapi, setelah kontrak ada perubahan menjadi 94. “Saya tanya, nomornya berapa? Katanya memang 94,” kata Bogi.
Ia menegaskan, kapasitasnya hanya memproduksi jersey. Masing-masing pemain telah menerima empat setel jersey yang terdiri atas dua jersey home dan dua jersey away. Selanjutnya, ia langsung memproduksi jersey Shulton dengan nomor punggung 44. Jersey tersebut rencananya dikirim ke Madiun, Selasa (16/7/2019).