Sport
Senin, 17 Juli 2023 - 21:10 WIB

Ternyata Marc Marquez saat Masih Kecil Main Gim Balapan sebagai Valentino Rossi

Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembalap Repsol Honda Marc Marquez (kiri) sebelum tampil di MotoGP Italia 2023 di Sirkuit Mugello, Minggu (11/6/2023). (Instagram/@marcmarquez93).

Solopos.com, SOLO–Pembalap Repsol Honda Team MotoGP Marc Marquez mengidolakan Valentino Rossi sejak kecil.

Namun, peraih enam kali juara dunia MotoGP itu tak memungkiri rivalitas antaranya dirinya dengan The Doctor masih kental terasa hingga saat ini.

Advertisement

Hal itu seperti anggapan MotoGP mania bahwa Marc Marquez dan Valentino Rossi bakal terus seperti musuh bebuyutan. Meski, Rossi yang identik dengan nomor 46 itu sudah pensiun, tetapi persaingan keduanya masih terasa hingga kini.

MotoGP mania beranggapan rivalitas keduanya saat ini terlihat melalui persaingan ketat anak didik Rossi yang berada di tim Ducati dengan Marc Marquez.

Advertisement

MotoGP mania beranggapan rivalitas keduanya saat ini terlihat melalui persaingan ketat anak didik Rossi yang berada di tim Ducati dengan Marc Marquez.

Dikutip Solopos.com dari crash.net, Senin (17/7/2023), Marc Marquez mengaku dulu mengidolakan Valentino Rossi. Dia merasa ketika mampu mengalahkan sang legenda untuk gelar MotoGP pertamanya adalah pencapaian terbesarnya.

Meski tetap menjadi rival sengit hingga saat ini, Marc Marquez tumbuh dengan menganggap Valentino Rossi sebagai pahlawan.

Advertisement

“Ketika saya tiba di MotoGP, saya menjadi kejutan besar bagi semua orang karena saya menang di tahun pertama melawan idola saya, Valentino Rossi, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo,” kata Marc Marquez.

Dia pun menceritakan betapa sangat mengidolakan Valentino Rossi saat masih kecil. Saking kagumnya, dia memiliki poster Valentino Rossi dan bermain gim balap motor sebagai Valentino Rossi.

“Kemudian pada 2013 saya memenangkan kategori tersebut. Dalam karier saya, ini adalah hal terbesar yang saya lakukan,” ulas Marc Marquez.

Advertisement

Dia juga membeberkan bagaimana caranya memenangi balapan demi balapan. Menurut dia, untuk menjadi juara dunia atau yang terbaik bukan hanya soal kecepatan. Selain kecepatan, pembalap harus pintar, memiliki bakat, dan bekerja keras.

“Saya melihat beberapa orang yang lebih cepat dari saya ketika kami masih kecil, tetapi mereka tidak dapat mengatasi situasi tersebut. Mereka tidak tiba di kejuaraan dunia. Kamu harus sangat pintar. Pikirkan hanya tentang kamu. Karena yang lain ingin mengambil kembali Anda, mereka ingin mengambil tempat Anda,” ucap Marc Marquez.

Dia mengaku selama ini tidak pernah merasa puas dengan capaiannya agar terus termotivasi untuk menjadi yang terbaik.

Advertisement

“Saya tidak akan pernah merasa cukup. Jika saya memiliki sesuatu, saya ingin lebih. Jika saya cepat, saya ingin lebih cepat. Saat kamu berumur empat atau lima tahun, jika saya kalah dalam permainan dari ayah atau kakek saya, saya menangis! Saya lahir dengan mentalitas ini,” ungkap Marc Marquez.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif