SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
JOGJA—Tiga karateka pelatda yang dipersiapkan untuk pra-PON didegradasi lantaran kalah pada Porprov lalu. Syarat untuk bisa bermain di pra-PON adalah menang pada karate Porprov.
Tiga atlet yang didegradasi tersebut adalah Roy Pakiding, Putri dan Fitriyadi. Satu-satunya karateka yang bertahan adalah Alin Sukma Pranata. Pemusatan latihan pun dilakukan di dua tempat yaitu di Wisma Bukit Barisan, Sleman dan UNY.
“Tim pra-PON karate DIY terdiri dari lima karateka Sleman dan empat karateka Jogja. Mengingat pada porprov kemarin kondisinya kurang kondusif, makanya kami pisah pemusatannya,” papar Irwansyah Ginting, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov Forki DIY dihubungi Harian Jogja, Rabu (23/11).
Irwansyah berharap pemisahan tersebut bisa membuat semangat berkompetisi di pra-PON semakin besar. Namun, dia tidak memungkiri jika pemisahan ini akan memengaruhi kerja sama tim karate DIY.
Rencananya DIY akan menurunkan sembilan karateka untuk mengikuti delapan nomor pertandingan. Ia menambahkan tim masih akan dipantau lagi. Ada kemungkinan pelatih yang ditunjuk KONI DIY bisa digantikan dengan melihat hasil latihan pelatda dari prestasinya di Porprov lalu. Keputusan apakah Dani , pelatih tim pelatda akan dicopot atau tidak akan ditetapkan pada 4 Desember mendatang.
Manajer tim karate pra-PON DIY, Wibowo Purno Katoto memaparkan tim DIY akan berangkat ke Riau 6 Desember mendatang. Kompetisi baru dimulai pada 8 hingga 10 Desember.
“Mengenai penggantian pemain, kami sudah mengajukan ke KONI DIY dan tinggal menunggu keputusan. Semoga KONI DIY bisa memaksimalkan bantuan untuk tim karate,” papar dia ketika dihubungi Harian Jogja, Rabu (23/11).
Komposisi tim karate pra-PON DIY
Kumite -55 kg putra: Andry Haryono
Kumite -60 kg putra: Jevon Anggrijaya
Kumite -67 kg putra: Alin Sukma Pranata
Kumite -50 kg putri: Puji Kusuma
Kumite -61 kg putri: Dwi Linawati
Kumite +68 kg putri: Daeni Ade Ayu
Kata perorangan putra: M Imaduddin
Kata beregu putra: M Imaduddin, Ferdinand Jamal, Tri Subakti.
(Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)
HARJO CETAK