SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Solopos.com)--Perbaikan stamina dan fisik para pemain tim nasional menjadi fokus utama pembenahan selama menjalani pemusatan latihan di Stadion Manahan, Solo. Selama 10 hari ke depan, mulai 12-22 Agustus, daya tahan dan stamina Firman Utina cs dituntut bisa menunjukkan grafik meningkat.
“Selama di Solo ini, sampai menjelang pertandingan melawan Iran, kami akan fokus meningkatkan stamina pemain. Untuk itu, selain latihan sore kami juga akan menggelar latihan di malam hari,” ujar pelatih Timnas, Wim Risjbergen saat dijumpai Solopos.com di Hotel Paragon, Solo, Jumat (12/8/2011).
Peningkatan daya tahan dan fisik Timnas sebenarnya sudah diagendakan sejak jauh-jauh hari, seusai Boaz Solossa cs menunjukkan stamina yang buruk ketika menjamu Turkmenistan pada babak kualifikasi pra-Piala Dunia (PPD) 2014 di Stadion Gelora Utama Bung Karno (SGUBK), beberapa waktu lalu. Meski menang dengan skor 4-3, namun daya tahan skuat Merah-Putih terlihat buruk dan kebobolan dua gol di akhir
pertandingan.
Sayangnya, hal ini urung telaksana karena jadwal latihan Timnas bertabrakan dengan bulan puasa. Selain itu, alternatif latihan yang digelar malam hari selama bulan Ramadan juga terkendala fasilitas stadion yang tak memenuhi syarat.
Stadion Krakatau Steel yang selama ini digunakan untuk pemusatan latihan tak memiliki lampu penerangan. Karenanya training center skuat Garuda digeser ke Stadion Manahan yang lebih siap dengan segala infrasturkturnya.
“Yang terpenting adalah lampu. Karena bulan puasa, latihan harus digelar malam hari dan ini tidak bisa dilakukan kalau tak ada lampu. Selama ini latihan tidak bisa dilakukan, semoga dengan dipindah di Solo semua akan lebih lebih baik,” tutur Wim.
yud