Sport
Jumat, 15 Maret 2013 - 22:45 WIB

TIMNAS INDONESIA: Coret Pemain Bikin Suasana Panas, Blanco Terancam Dipecat

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Luis Manuel Blanco. dokJIBI/SOLOPOS/Antara

Luis Manuel Blanco. dokJIBI/SOLOPOS/Antara

JAKARTA – Pelatih Timnas, Luis Manuel Blanco, terancam dipecat secara dini. Ini dikarenakan tindakannya yang secara mengejutkan mencoret sejumlah pemain Liga Super Indonesia (ISL) dengan alasan indisipliner.

Advertisement

Sesi latihan timnas yang semula dijadwalkan bakal berlangsung meriah, Jumat (15/3/2013), tiba-tiba berubah panas. Kondisi ini dipicu keputusan Blanco mencoret 14 pemain ISL, yakni Samsidar, Zulham Zamrun, Hamka Hamzah, Ahmad Bustomi, Zulkifli Syukur (Mitra Kukar), Ponaryo Astaman, Tantan (Sriwijaya), Boaz Solossa, Riccardo Salampessy, Immanuel Wanggai, Ferinando Pahabol, Patrich Wanggai, Ian Louis Kabes, dan Ruben Sanadi (Persipura).

Namun, wakil ketua Badan Tim Nasional (BTN) Harbiansyah tidak terima dengan putusan Blanco tersebut. Bahkan terlontar dari mulutnya kemungkinan mencopot pelatih Argentina yang baru sebulan direkrut itu.

“Mana ada pelatih yang langsung mencoret pemain sebelum berlatih. Menyentuh bola pun mereka juga belum. Saya jadi ragu tentang kapasitas dia sebagai pelatih,” cetus Harbiansyah seperti dilansir detik.com.

Advertisement

“Saya akan laporkan kepada ketua BTN. Harus ada evaluasi. Karena kami masih punya beberapa pelatih, seperti Jacksen Thiago, dan Rahmad Darmawan. Walau pelatih punya hak, tapi jika di luar nalar maka merupakan kesalahan besar.”

Kemudian, pada sesi latihan sore di Lapangan C Senayan, latihan sempat diikuti hanya 23 pemain. Setengah jam kemudian menyusul 14 pemain yang dicoret tadi, plus beberapa pemain lain. Setibanya di lapangan mereka tidak langsung turun. Mereka masuk ke ruang ganti dan sempat terdengar nada-nada bercanda. Harbiansyah kemudian meminta mereka ke lapangan dan ikut berlatih.

Terpecah Belah

Advertisement

Meski para pemain yang telah dicoret itu telah dikembalikan, suasana latihan timnas sudah terlanjur pecah. Pencoretan pemain membuat iklim latihan memanas dan sempat terbelah menjadi dua kubu, yakni antara pemain yang tak dicoret, yang mayoritas pemain Indonesia Primer League (IPL), dan pemain yang sebelumnya dicoret, yang semuanya dari ISL.

“Akibat kejadian tadi membuat dinamika yang berkembang mau tidak mau, suka tidak suka sudah terkesan kita terbelah antara IPL dan ISL. Padahal kami sudah menghilangkan kesan itu,” kata Ponaryo dilansir Antara.

Pernyataan Ponaryo Astaman itu disetujui oleh semua pemain, termasuk yang tak dicoret, seperti Sergio Van Dijk (Persib Bandung) dan Irfan Bachdim (Chonburi FC). Terbukti kedua pemain itu, hadir saat rekan-rekannya memberi pernyataan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif