Sport
Kamis, 25 Januari 2024 - 11:02 WIB

Timnas Indonesia Termuda dan Paling Banyak Aboard

Gigih Windar Pratama  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong. (Istimewa/pssi.org).

Solopos.com, SOLO — Timnas Indonesia harus menentukan nasibnya sendiri untuk melangkah ke Babak 16 Besar Piala Asia 2024 saat berhadapan dengan Jepang, Rabu (24/1/2024) di Al Thumama Stadium, Doha, Qatar, Rabu (24/1/2024) malam. Kemenangan akan memastikan Indonesia ke Babak 16 Besar, sedangkan hasil imbang atau kalah, membuat Garuda Asia harus menunggu hasil laga lainnya.

Indonesia harus menunggu hasil antara Yordania melawan Bahrain dan Kirgizstan melawan Oman. Skenarionya, jika Yordania menang melawan Bahrain dan Indonesia kalah tidak lebih dari satu gol, Indonesia akan lolos. Sedangkan jika Kirgizstan menahan imbang Oman, Indonesia juga akan lolos apapun hasil Indonesia melawan Jepang.

Advertisement

Shin Tae-yong, dalam jumpa pers sebelum laga mengatakan level Jepang memang berada satu tingkat di atas Timnas Indonesia. Meski begitu, pelatih asal Korea Selatan ini mengatakan sudah menyiapkan detail dan pendekatan khusus untuk melawan tim Negeri Matahari Terbit ini.

“Tentu Jepang adalah tim yang bagus di Asia dan bahkan Dunia, mungkin akan menjadi laga yang sulit bagi kami. Tapi kami mau menunjukkan, permainan yang bagus seperti selama ini dan kami mau menunjukkan sepak bola Indonesia sudah berkembang sangat jauh.” lanjutnya.

Advertisement

“Tentu Jepang adalah tim yang bagus di Asia dan bahkan Dunia, mungkin akan menjadi laga yang sulit bagi kami. Tapi kami mau menunjukkan, permainan yang bagus seperti selama ini dan kami mau menunjukkan sepak bola Indonesia sudah berkembang sangat jauh.” lanjutnya.

Terlepas dari hasil Indonesia nanti melawan Jepang, sejak Piala Asia 2004, Indonesia selalu setidaknya mencatatkan kemenangan di fase grup dan finish di peringkat ketiga. Tren ini berlanjut di Piala Asia 2023, ketika Timnas Indonesia mengalahkan Vietnam dengan skor 0-1. Sedangkan di Piala Asia 1996 dan 2000, Indonesia hanya mengemas satu poin dan menjadi juru kunci. 

Di Piala Asia 2004, Indonesia mengemas tiga angka melawan Qatar dengan skor 2-1, melalui sepakan jarak jauh Ponaryo Astaman dan sontekan Budi Sudarsono dan hanya mampu dibalas oleh gol Magid Mohamed di akhir babak kedua. Pelatih Qatar saat itu, Philippe Troussier langsung dipecat setelah kekalahan tersebut. Meskipun akhirnya, Hendro Kartiko dan kawan-kawan gagal lolos setelah dihajar Tiongkok 5-0 dan Bahrain 3-1.

Advertisement

Kini di Piala Asia 2024, Indonesia juga berhasil mendapatkan tiga poin setelah mengalahkan Vietnam dengan skor 0-1. Ini adalah kedua kalinya Philippe Troussier takluk dalam dua pertemuan terakhir. Di pertemuan pertama saat Sea Games, Indonesia menang 3-2 dengan 10 pemain di lapangan.

Menariknya di Piala Asia kali ini, dalam 11 pemain yang diturunkan Shin Tae-yong dalam dua pertandingan, hanya empat pemain yang bermain di Indonesia, yakni Yakob Sayuri (PSM Makassar), Ernando Ari (Persebaya Surabaya) dan Egy Maulana (Dewa United) dan Rizky Ridho (Persija Jakarta). Atau rata-rata dua pemain per pertandingan.

Statistik ini sangat berbeda dengan skuat di empat Piala Asia sebelumnya. Di mana saat itu hanya satu pemain yang berlaga di luar negeri yaitu Rochy Putiray (Instant-Dict dan Kitchee SC, Hongkong) pada Piala Asia 2000 dan 2004. 

Advertisement

Secara usia, Timnas Indonesia juga konsisten menurunkan tim yang cukup muda. Di Piala Asia 1996, Indonesia memiliki rata-rata umur pemain 22,95 tahun. Di Piala Asia 2000 dan 2004, Indonesia diperkuat pemain dengan rata-rata umur 25 tahun. Sedangkan di Piala Asia 2007 rata-rata umur pemain Indonesia berusia 26,3 tahun. 

Jika Indonesia nantinya berhasil lolos ke Babak 16 Besar, ini akan menjadi sejarah untuk pertama kalinya. Tentu, Garuda Asia, harus melewati ujian terlebih dahulu, melawan Jepang, yang sudah menjadi kiblat sepak bola di Asia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif