SOLOPOS.COM - Bek Arsenal, Bacary Sagna, melatih anak-anak saat Coaching Clinic di Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7). JIBI/SOLOPOS/Alby Albahi
Bek Arsenal, Bacary Sagna, melatih anak-anak saat Coaching Clinic di Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7). JIBI/SOLOPOS/Alby Albahi
Solopos.com, JAKARTA—Pemain Arsenal, Carl Jenkinson, mengungkapkan pemain-pemain The Gunners sangat menjunjung tinggi sikap toleransi beragama. Para pemain saling menghormati meski mereka berbeda keyakinan.
Seperti halnya dalam Bulan Ramadhan kali ini. Seperti diketahui, Arsenal memiliki dua pemain yang beragama muslim, yakni Barcary Sagna dan Abou Diaby. Seperti halnya umat muslim lainnya, mereka berkewajiban menjalankan ibadah puasa di Bulan Suci ini.
“Itu masalah personal. Itu urusan keyakinan masing-masing. Kami selalu menghormati satu sama lain. Apalagi untuk urusan keyakinan dan hal-hal pribadi,” jelas Jenkinson mengenai sikapnya terhadap pemain musim yang berpuasa, saat dijumpai wartawan di sela-sela coaching clinic di Lapangan Hoki, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7) petang.
Sementara itu, Sagna mengaku dirinya tidak bisa berpuasa selama menjalani tur Asia bersama The Gunners, julukan Arsenal. Pemain berkebangsaan Prancis tersebut berharap bisa mengganti puasanya pada hari-hari lain.
“Saya tidak berpuasa, karena aktivitas sangat berat. Biasanya saya puasa. Semoga nanti bisa mengganti di hari-hari lain,” urai pemain bergaya rambut nyentrik itu.
Sagna juga menegaskan manajer Arsenal, Arsene Wenger, tidak pernah melarang pemain-pemain muslim The Gunners berpuasa. Di matanya, The Professor, julukan Wenger, merupakan pelatih yang bijaksana dan berwibawa, plus selalu menghormati apapun keyakinan yang dianut pemainnya.
“Tidak, tidak , dia [Wenger] pelatih yang luar biasa. Dia memberi kebebasan bagi pemain-pemainnya. Dia selalu mendengarkankan pemain,” urai Sagna ketika ditanya apakah Wenger melarang pemain muslim Arsenal berpuasa.
