SOLOPOS.COM - Rahmad Darmawan (goal.com)
Harian Jogja.com, SLEMAN—Dari hasil seleksi Tim Nasional Indonesia U-23 yang digelar selama tiga tahap, pelatih Rahmad Darmawan masih mengeluhkan dua titik lemah skuat asuhannya. Dua titik lemah itu antara lain sektor center back dan lini depan.
Kepada wartawan di Hotel UNY, Rabu (14/8/2013), pelatih yang biasa disapa RD itu mengakui dua posisi tersebut pada dasarnya merupakan titik sentral dalam sebuah tim. Baginya, posisi center back dan striker adalah dua posisi yang sangat vital, lantaran peran pentingnya dalam sebuah tim ketika berada pada posisi ditekan dan menekan.
Hingga kini, pihaknya berhasil mendatangkan 30 pemain untuk mengikuti seleksi tahap akhir guna mengisi skuat pada training center 11 September 2013 mendatang.
Diakuinya, ia memang sengaja menumpuk pemain di dua posisi ini. Hal itu sengaja dilakukan untuk memudahkannya dalam memantau potensi setiap pemain di dua posisi tersebut.
”Semakin banyak kuantitasnya, kompetisi semakin ketat,” ujarnya.
Memang, di posisi tersebut Rahmat Darmawan menumpuk pemain hingga 19 orang. Di posisi striker, RD menumpuk lebih dari delapan pemain, sedangkan di posisi center back, ia menumpuk sebanyak 11 pemain.
”Itulah sebabnya, ketika lawan Brunei besok [malam ini], saya punya banyak pilihan di dua sektor itu,” ucapnya.
Ia menjelaskan, proses seleksi pra Sea Games Myanmar kali ini memang sedikit lebih sulit dan rumit. Pasalnya, jika dibandingkan dengan Sea Games sebelumnya, pemain yang mengikuti seleksi kali ini lebih didominasi oleh pemain-pemain yang menjadi kunci di klubnya masing-masing.
“Saya benar-benar harus menyesuaikan dengan ketatnya jadwal kompetisi yang mereka ikuti. Itu karena mereka kebanyakan adalah pemain inti di klubnya masing-masing. Jadi jangan sampai pemanggilan yang saya lakukan hanya justru mengganggu stabilitas tim mereka sendiri,” ujarnya.